Rencana Peningkatan Produksi Blok Cepu Terganjal Izin Lingkungan

Anggita Rezki Amelia
2 Juni 2016, 13:13
Blok Cepu
Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum menyetujui rencana peningkatan produksi minyak di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur. Penyebabnya, kontraktor migas pengelola blok tersebut harus memastikan dampak lingkungan dari kegiatan tersebut.

Kepala Bagian Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus mengatakan fasilitas produksi di Blok Cepu hanya dirancang untuk kapasitas 185 ribu barel per hari (bph). Jika produksinya ditingkatkan melebihi kapasitas maka membutuhkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). “Harus minta izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata dia kepada Katadata, Rabu (1/6). (Baca: Capai Target Lifting 2016, SKK Migas Bertumpu pada Blok Cepu)

Manajemen PT Pertamina EP Cepu juga mengakui, salah satu kendala untuk meningkatkan produksi Blok Cepu adalah izin AMDAL. Direktur Utama Pertamina EP Cepu Adriansyah mengatakan, batas produksi Blok Cepu sesuai AMDAL saat ini hanya 165 ribu bph.

Saat ini, ExxonMobil selaku operator Blok Cepu tengah mengurus perizinan untuk peningkatan produksi sampai 200 ribu bph. “SKK Migas pada prinsipnya setuju, tapi harus dilakukan kajian dan usulan yang lebih detail," ujar Adriansyah. 

Pertamina EP Cepu merupakan salah satu kontraktor yang memiliki hak pengelolaan Blok Cepu sebesar 45 persen. Sementara operator blok tersebut adalah ExxonMobil Cepu Limited dengan hak kelola sebesar 45 persen. Sisanya 10 persen dimiliki oleh empat Badan Usaha Milik Daerah yakni PT Blora Patragas Hulu, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, PT Asri Darma Sejahtera, dan PT Sarana Patra Hulu Cepu. 

Menurut Adriansyah, SKK Migas tidak perlu khawatir jika produksi Blok Cepu naik menjadi 200. ribu bph meski fasilitas produksinya saat ini maksimal 185 ribu bph. Alasannya, nantinya akan ada modifikasi fasilitas produksi agar bisa maksimal. (Baca: Harga Minyak Rendah, Exxon Hanya Fokus Garap Blok Cepu)

Selain itu, peningkatan produksi Blok Cepu juga didukung jumlah cadangan yang lebih besar dari perkiraan semula. Jadi, cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, tidak akan cepat habis meskipun produksinya ditingkatkan.

Dalam dokumen rencana pengembangan lapangan atau plan of Development (PoD), cadangan minyak di Blok Cepu sekitar 450 juta metrik barel minyak (MMBO). “Setelah melakukan pengeboran kemungkinan cadangan bisa meningkat sampai 50 persen dari perkiraan awal. Tapi hasil ini masih membutuhkan konfirmasi,” kata Adriansyah.

Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas M.I. Zikrullah khawatir peningkatan produksi ini bisa membuat cadangan cepat terkuras, meskipun ExxonMobil mengaku ada peningkatan jumlah cadangan sampai 60 persen di Lapangan Banyu Urip. Di sisi lain, desain fasilitas produksi juga tidak sampai 200 ribu barel per hari. “Kalau produksi ditingkatkan tentunya cadangan minyak akan lebih cepat habis,” kata dia. (Baca: Blok Cepu Digenjot, SKK Migas Khawatir Cadangan Cepat Habis)

Sementara ExxonMobil menyatakan, produksi minyak Blok Cepu per awal Mei lalu sudah mencapai 185 ribu barel per hari (bph). Volume ini sudah melebihi target produksi puncak yang hanya 165 ribu barel per hari seperti yang tercatat dalam PoD Lapangan Banyu Urip yang disetujui pemerintah pada 2005 lalu. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...