Inpex Berkomitmen Segera Memulai Proyek Masela

Anggita Rezki Amelia
4 Mei 2016, 16:39
Inpex
KATADATA
Inpex

Inpex menyatakan tetap berkomitmen menggarap proyek pengembangan Lapangan Abadi di Blok Masela. Komitmennya adalah sesegera mungkin memulai pengerjaan proyek pengembangan blok migas tersebut.

“Kami ingin secepat mungkin membicarakan langkah ke depan dengan pemerintah,” kata Senior Manager Communication and Relation Inpex Usman Slamet kepada Katadata, Rabu (4/5). (Baca: Ganti Skema Pengembangan, Inpex Pangkas Karyawan Blok Masela)

Pernyataan ini menjawab seakan kekhawatiran akan tertundanya pengerjaan proyek Blok Masela, setelah pemerintah menolak proposal rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Lapangan Abadi. Apalagi Inpex sempat menyatakan bahwa kilang darat terlalu mahal, dan hingga saat ini Inpex belum juga memberikan respons kejelasan dari keputusan pemerintah.

Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memilih skema darat dalam pengembangan Blok Masela. Sepekan kemudian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menindaklanjuti keputusan ini melalui surat yang dikirimkan ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 31 Maret lalu.

Dalam surat ini, kementerian meminta SKK Migas untuk terus berkoordinasi dengan kontraktor untuk mengubah rencana pengembangan lapangan, sesuai arahan Jokowi. SKK Migas pun meneruskan surat ini kepada kontraktor Blok Masela, yakni Inpex dan Shell pada awal April.

Setelah satu bulan sejak surat tersebut dikirim, Inpex sebagai operator blok migas tersebut belum juga membalasnya. “Sekarang Inpex sedang mengkaji. Hasilnya belum diserahkan ke SKK Migas,” ujar VP Humas SKK Migas Taslim Yunus. (Baca: Kawal Putusan Jokowi Soal Blok Masela, Sudirman Buat 4 Langkah)

Belum adanya kejelasan dari Inpex terkait keputusan pemerintah ini akan membuat megaproyek migas ini bisa terkatung-katung. Setelah memberikan kepastian untuk tetap mengerjakan proyek ini sesuai keputusan pemerintah, Inpex tetap harus merevisi proposal PoD Lapangan Abadi dengan skema darat.

Inpex sempat menyatakan bahwa perubahan PoD ini bisa memakan waktu tahunan. “Kami sudah mengajukan PoD tapi ditolak. Bisa tahunan untuk mengerjakan (PoD yang baru) itu,” ujar Usman. Artinya paling cepat proposal PoD ini baru akan diserahkan ke pemerintah tahun depan.

Setelah PoD disetujui, Inpex masih harus menyelesaikan keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) dan beberapa tahapan lainnya sebelum mulai pengerjaan proyeknya. Padahal targetnya proyek ini bisa selesai pada 2024. Kontrak Inpex di Blok Masela pun akan berakhir pada 2028. (Baca: Kementerian Keuangan Siap Beri Insentif Kilang Darat Blok Masela)

Usman mengatakan saat ini Inpex masih mempelajari semua konsekuensi yang akan terjadi setelah pemerintah memutuskan pengembangan Lapangan Abadi menggunakan skema pengolahan di darat. Seperti diketahui, dalam proposal pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) I Blok Masela, Inpex mengajukan skema pengolahan gas di laut atau (FLNG). 

Perubahan rencana pengembangan ini, kata Usman, bukan hal mudah. Inpex harus mengkaji lagi skema tersebut. Kajian ini melibatkan banyak faktor yang menjadi dasar pertimbangan. Butuh ketelitian dan kehati-hatian dalam memperhitungkan skema ini.

 “Pengembangan lapangan gas Abadi sebagaimana disampaikan Pak Presiden adalah proyek yang kompleks. Melibatkan investasi yang sangat besar dan berjangka panjang,” ujarnya. (Baca: Rizal Ramli: Banyak yang Antre Kalau Inpex Kabur dari Masela)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...