Masih Wacana, Saudi Aramco Belum Ajukan Izin Investasi ke BKPM

Safrezi Fitra
28 September 2015, 12:12
Kilang Minyak
KATADATA

KATADATA ? Pembangunan kilang Saudi Aramco, masih sekadar wacana. Hingga kini perusahaan minyak asal Arab Saudi ini belum juga mengajukan permohonan izin prinsip ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terkait investasi ini.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan Saudi Aramco baru sebatas berbicara kepada Pemerintah tentang kemungkinan membangun kilang.  Makanya belum ada pengajuan izinnya belum dilakukan, meski perusahaan tersebut telah lama melakukan studi kelayakan.

"Belum ada pembahasan, karena mereka juga belum mengajukan (permohonan izin prinsip)," ujar Franky kepada Katadata, akhir pekan lalu. (Baca: Enam Negara Kirim Surat Minat Pembangunan Kilang)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution megatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan Saudi Aramco akan merealisasikan investasinya. ?Saya diberitahu bahwa Saudi Aramco anytime mau masuk (berinvestasi di Indonesia)," kata Darmin.

Keinginan Saudi Aramco untuk membangun kilang di Indonesia, telah dikemukakan sejak beberapa tahun silam. Perusahaan ini juga telah melakukan studi kelayakan (feasibility study) bersama Pertamina. Persetujuan pembangunan kilang antara Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited (SAAC) sudah diteken pada Februari 2012.

Rencananya kilang ini akan dibangun di Tuban, Jawa Timur, pada awal 2013 dan ditargetkan bisa beroperasi pada 2018. Namun, rencana ini gagal karena terganjal masalah harga lahan yang dimainkan para spekulan. Pihak Saudi Aramco pun meminta pemerintah bisa menyediakan lahan tersebut dan sejumlah insentif pajak dan non pajak. Permintaan ini tidak mendapat persetujuan dari pemerintah saat itu. (Baca: Pemerintah Siapkan Lahan untuk Bangun 4 Kilang Minyak Baru)

Saat ini Saudi Aramco kembali mengungkapkan minat lamanya untuk membangun kilang di Indonesia. Minat ini disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan ke Arab Saudi dua pekan lalu. Rencananya Saudi Aramco akan berinvestasi di dalam negeri hingga US$ 24 miliar atau sekitar Rp 350 triliun. US$ 10 miliar akan digunakan untuk membangun satu kilang minyak baru berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Selebihnya senilai US$ 14 miliar akan digunakan untuk merevitalisasi tiga kilang Pertamina, yakni kilang Dumai, Balongan, dan Cilacap.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan pihak Saudi Aramco masih  meminta beberapa persyaratan, untuk merealisasikan pembangunan kilangnya. Pertama, Pemerintah Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang kondusif. Kedua, tidak hanya diizinkan berbisnis kilang, tetapi juga hilir migas seperti petrokimia, fasilitas penyimpanan atau tangki timbun (storage), dan stasiu pengisian bahan bakar umum (SPBU). Ketiga, mendapatkan pembebasan pajak penghasilan atau tax holiday selama 20 tahun.

?Mengenai tax holiday ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tampaknya akan memberikan persetujuannya,? ujar Sudirman.

Demi mendukung rencana tersebut, pemerintah tengah menggodok peraturan presiden (perpres) yang akan menjadi payung hukum percepatan pembangunan kilang. Beleid itu akan memuat insentif pajak, seperti tax holidaytax allowance, serta pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan bea masuk. (Baca: Memuat Empat Opsi, Perpres Kilang Terbit Akhir Bulan Ini)

Menurut Sudirman, pemerintah juga akan mempertemukan Saudi Aramco dengan Pertamina terlebih dahulu sebelum perusahaan tersebut merealisasikan rencana investasinya. Investasi ini bisa saja mengacu pada hasil studi kelayakan sebelumnya dengan Pertamina.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...