Penataan Organisasi ISC Pertamina Rampung Bulan Ini
KATADATA ? PT Pertamina (Persero) tengah menata struktur organisasi Intergrated Supply Chain (ISC). Proses penataan unit usaha yang menggantikan peran dan fungsi Pertamina Energy Trading Limited (Petral) tersebut, ditargetkan rampung akhir Agustus ini.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, penataan organisasi ISC tersebut sesuai dengan arahan dari Dewan Komisaris Pertamina. Pertimbangannya, peran ISC saat ini sangat penting terhadap pencapaian kinerja Pertamina.
ISC itu nantinya akan terdiri dari dua divisi yang terpisah, yaitu Divisi Perencanaan dan Divisi Pengadaan. Hal tersebut dilakukan untuk mengakomodasi keinginan masyarakat luas agar adanya pemisahan antara kewenangan perencanaan dengan pembelian minyak oleh ISC. Jadi, ke depan, Divisi Perencanaan ISC bakal lebih banyak berhubungan dan berkoordinasi dengan Direktur Pengolahan Pertamina, yang saat ini dijabat oleh Rachmad Hardadi.
Sejalan dengan pembentukan dua divisi tersebut, Pertamina juga membenahi level pemangku jabatan struktural ISC. Menurut Dwi, ISC nantinya tidak lagi dipegang oleh Vice President. "Sesuai arahan komisaris, dia (ISC) sangat sentral di dalam pencapaian kinerja. Jadi akan dinaikkan levelnya menjadi Senior Vice President (SVP)," kata Dwi kepada Katadata di Jakarta, Rabu (19/8).
SVP ISC ini setara dengan Deputy Director di Pertamina. SVP itu akan membawahi Divisi Perencanaan dan Divisi Pengadaan, yang masing-masing dipimpin oleh Vice President.
Konsekuensi dari kebijakan itu adalah Daniel Purba bakal terdepak dari posisi Vice President ISC saat ini. Namun, Dwi tidak mau menyebutkan posisi baru Daniel atau orang yang akan menjabat SVP ISC. "Kami cari siapa yang cocok memimpin deputy director untuk ISC," katanya. Yang jelas, penataan organisasi ISC itu ditargetkan rampung akhir bulan Agustus ini.
(Baca: Tak Berfungsi Lagi, Pertamina Bubarkan Petral)
Sekadar informasi, PT Pertamina (Persero) membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dan seluruh anak usahanya: Pertamina Energy Services Pte (PES) dan Zambesi Investment Ltd. Pembubaran itu atas permintaan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham Pertamina dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan mengacu kepada hasil rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Selanjutnya, tugas dan fungsi Petral dalam kegiatan ekspor dan impor minyak dialihkan kepada ISC sejak Januari 2015. Bersamaan dengan itu, Daniel Purba, yang merupakan salah seorang anggota Tim Reformasi, ditunjuk sebagai Vice President ISC menggantikan Tafkir Husni.