Pelaksanaan Kegiatan Hulu Migas Masih di Bawah Target
KATADATA ? Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat industri hulu migas tahun ini, belum bisa menyelesaikan kegiatan sesuai rencana.
Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono mengatakan hingga 31 Oktober 2014, realisasi program eksplorasi baru mencapai 51 persen. Pengeboran sumur pengembangan hanya 73 persen dan Kegiatan lainnya adalah kerja ulang 76 persen dan perawatan sumur 74 persen. Sementara untuk kegiatan survei seismik, geologi, dan geofisika, hanya terealisasi 63 persen.
Industri hulu migas baru bisa menyelesaikan pengeboran 67 sumur, dari 132 sumur yang direncanakan. Dari jumlah tersebut, 52 sumur merupakan sumur migas konvensional dan sisanya 15 adalah sumur nonkonvensional.
Program pengeboran sumur pengembangan baru terealisasi 969 sumur, dari rencana 1.324 sumur dalam revisi program dan anggaran (work program and budget/WP&B). Sementara rig atau anjungan yang beroperasi untuk melakukan pengeboran mencapai 62 unit, dengan rincian 45 rig onshore dan 17 rig offshore. Kegiatan survei seismik, geologi, dan geofisika pun hanya terealisasi 32 kegiatan dari 49 kegiatan yang sudah direncanakan.
Menurut Rudianto, ada beberapa kendala yang menghambat pelaksanaan kegiatan hulu migas tidak berjalan sesuai rencana. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain proses pengadaan, jadwal rig, izin pembebasan lahan dan persiapan lokasi. Sementara tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan survei adalah mulai dari melewati taman laut nasional, perizinan daerah, hingga studi internal.
?Masalah yang dihadapi pengeboran sumur eksplorasi dan produksi serupa,? ujar Rudianto, dalam keterangannya di laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (10/11).
Untuk menyelesaikan tantangan yang ada, SKK Migas akan terus melakukan monitoring kegiatan. SKK Migas juga terus berkoordinasi intensif dengan kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) yang mengalami kendala. Selain itu, komunikasi dengan pihak-pihak terkait juga terus dilakukan, hingga inspeksi ke lapangan.
Meski berjalan tidak sesuai harapan, kegiatan pengeboran sumur pengembangan sudah memperoleh hasil. Lewat kegiatan tersebut diperoleh initial produksi minyak sebesar 52.685 barel per hari dan 581 juta kaki kubik gas bumi per hari. Sedangkan dari kerja ulang dan perawatan sumur didapat tambahan produksi 26.000 barel minyak per hari dan 286 juta kaki kubik gas bumi per hari.
Total tambahan produksi minyak sebanyak 78.685 barel per hari dan gas bumi sebesar 867 juta kaki kubik per hari. ?Tambahan ini untuk mengurangi gap karena produksi yang terus turun secara alamiah setiap tahun,? kata Rudianto.