Anjlok 35%, Penjualan BBM Pertamina Maret Terendah Sepanjang Sejarah

Image title
16 April 2020, 15:47
Ilustrasi, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina. Pada bulan Maret 2020 penjualan BBM Pertamina mengalami penurunan signifikan, sebesar 34,6% akibat adanya pandemi Covid-19.
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/ama.
Ilustrasi, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina. Pada bulan Maret 2020 penjualan BBM Pertamina mengalami penurunan signifikan, sebesar 34,6% akibat adanya pandemi Covid-19.

Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina pada bulan Maret lalu anjlok 34,6% dibandingkan bulan sebelumnya akibat pandemi virus corona atau Covid-19,. Ini penjualan BBM terendah Pertamina sepanjang sejarah.

Pertamina mencatat, penjualan BBM 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, adanya pandemi Covid-19 telah berimbas pada bisnis di sektor hilir. Apalagi dengan adanya kebijakan work from home (WFH), yang dikeluarkan pemerintah membuat konsumsi pemakaian BBM turut menurun.

"Ini gambaran bagaimana terjadi penurunan demand. Gambaran ini berdasarkan ketika pemerintah mengumumkan dan kita WFH," kata Nicke dalam rapat bersama Komisi VI DPR via video conference, Kamis, (16/4).

Penurunan permintaan BBM utamanya terjadi di kota-kota besar, seperti di DKI Jakarta yang turun 59%, Bandung turun 57%, dan Makassar 53%. Sementara, permintaan BBM di kota-kota lainnya rata-rata mengalami penurunan di atas 40%. Anjloknya penjualan BBM pada bulan Maret ini,belum pernah dialami sebelumnya oleh Pertamina.

"Ini penjualan terendah sepanjang sejarah Pertamina dan hal ini jelas berdampak terhadap operasional kilang," ujarnya.

(Baca: Tertekan Harga Minyak, Pertamina Tunda Pengeboran Sumur Eksplorasi)

Penurunan penjualan ini dialami oleh seluruh jenis BBM Pertamina. Untuk jenis gasoline, yakni premium dan perta series, dalam kondisi normal rata-rata penjualannya mencapai 93.560 Kiloliter (KL) per hari. Namun imbas pandemi Covid-19, rata-rata penjualan turun menjadi sekitar 77.950 KL per hari.

Sementara gasoil, yakni Biosolar dan Dex series pada kondisi normal di bulan Januari-Februari 2020 rata-rata penjualannya mencapai 41.310 KL. Namun, pada bulan Maret 2020, rata-rata penjualannya hanya berkisar di angka 37.840 KL.

Begitu pula dengan jenis BBM lainnya, seperti untuk pelanggan industri dan penerbangan, juga mengalami penurunan konsumsi cukup besar. Penjualan rata-rata harian BBM Industri tercatat turun sebesar 3,18% dibandingkan rata-rata harian bulan Februari 2020 sekitar 33,48 ribu KL.

Sedangkan, penjualan BBM untuk perusahaan penerbangan tercatat anjlok hingga 45%, dari rata-rata penjualan sekitar 15.700 KL menjadi 8.640 ribu KL.

Seperti diketahui, sejak pertengahan bulan Maret 2020 pemerintah telah menyerukan imbauan WFH, seiring dengan makin merebaknya Covid-19. Selain itu, di sektor penerbangan juga terlihat adanya penurunan frekuensi penerbangan yang cukup tajam.

(Baca: Pandemi Corona Hambat Digitalisasi SPBU Pertamina)

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...