Menteri ESDM: Chevron Akan Bor 150 Sumur di Blok Rokan Dalam Dua Tahap
Pemerintah mendorong Chevron Pacific Indonesia mengebor Blok Rokan sebelum kontrak berakhir pada 2021. Pengeboran diperlukan untuk mempertahankan produksi minyak blok tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif mengatakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu bakal mengebor 150 sumur di Blok Rokan. Pengeboran dilaksanakan dalam dua tahap yang dimulai pada November 2020.
Arifin menyebut Chevron tidak bisa segera mengebor sumur di Blok Rokan sejak awal tahun ini karena pandemi corona."Covid-19 kan masih ada, pengeboan jadi dua tahap sebanyak 150 sumur," ujar Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (19/6).
(Baca: PGN: Konstruksi Pipa Minyak di Blok Rokan Mulai Bulan Depan)
(Baca: SKK Migas Tagih Chevron Lanjutkan Pengeboran Blok Rokan Tahun Ini)
Di sisi lain, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan target produksi dan program kerja pada tahun depan cukup menantang. Salah satunya terkait kepastian investasi Blok Rokan oleh Pertamina dan Chevron.
Oleh karena itu, pihaknya berharap setidaknya ada pengeboran kurang lebih 200 sumur bor di Blok Rokan hingga 2021. Sehingga lifting minyak di blok tersebut bisa terjaga hingga tahun depan.
"Rokan ditargetkan pengeboran 200 sumur pada 2021," ujar Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (18/6).
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan Chevron berkomitmen untuk melanjutkan investasi di Blok Rokan pada tahun ini. Perusahaan tersebut tengah merampungkan proses audit lingkungan terkait Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM) dan Abandonment and Site Restoration (ASR),
Dirinya juga memastikan tak ada hambatan dalam proses investasi Chevron di Blok Rokan."Bila semua setuju, akan ada pendandatanganan kerja sama Head of Agreement," ujar Purbaya.
(Baca: SKK Migas: Kesepakatan Pengeboran Blok Rokan oleh Chevron Tertunda WFH)