Ikatan Pedagang Klaim 92% Pasar Tradisional di Indonesia Bebas Covid
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengklaim 92% pasar tradisional yang berada di seluruh Indonesia aman dari paparan Covid-19. Para pengunjung pun diimbau untuk tidak khawatir berbelanja di pasar meskipun diterapkan protokol kesehatan ketat.
Ketua Bidang Infokom Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Reynaldi Sarijowan meminta semua pihak untuk meningkatkan sosialisasi kepada pedagang dan pengunjung mengenai bahaya Covid-19. Dengan begitu, kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan semakin tinggi.
Pasalnya, hingga saat ini masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah masih belum mengetahui cara pencegahan penularan virus.
(Baca: Pedagang Desak Anies Sosialisasi Bahaya Corona Ketimbang Tutup Pasar)
"Kami sempat menganalisa kurang lebih ada 92% pasar tradisional yang ada di Indonesia itu aman untuk dikunjungi dan berbelanja karena memang tingkat penularan virusnya tidak terlalu tinggi.Perlu peran dari pemerintah untuk berkolaborasi agar persoalan ini cepat selesai," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (19/6).
Adapun sosialisasi kepada pedagang pasar tradisional menurutnya harus dilakukan lebih masif. Pasalnya, kesadaran pedagang untuk menjalankan protokol kesehatan secara disiplin masih relatif rendah.
Bahkan, Reynaldi menyebutkan sebagian besar pedagang masih bayak yang percaya hoaks corona yang berkembang di media sosial tanpa mengetahui kebenaran informasi tersebut. Oleh karena itu, IKAPPI mendesak pemerintah untuk berdialog saat menentukan kebijakan-kyang akan diambil.
"Banyak informasinya perlu diluruskan dan mereka harus diedukasi bahaya Covid-19, kami hanya berharap pedagang bisa selamat dan pengunjung yang berada di pasar tidak merasa takut," kata dia.
Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah dengan tingkat penyebaran virus di pasar tradisional yang sangat tinggi. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan hingga Kamis (18/6) sebanyak 137 pedagang dari 18 pasar di ibu kota terpapar virus yang menyerang pernafasan tersebut.
(Baca: Barang Busuk dan Tak Efisien Alasan Pedagang Tolak Ganjil Genap Pasar)
Pasar Induk Kramat Jati menjadi salah satu episentrum penyebaran virus dengan jumlah pedagang yang terinfeksi sebanyak 49 orang. "Kami telah melakukan pemeriksaan melalui tes polymerase chain reaction (PCR) kepada 1.198 pedagang di 18 pasar. Hasilnya 137 orang terkonfirmasi positif Covid-19," kata dia dilansir dari Antara, Kamis (18/6).
Upaya tersebut dilakukan untuk melakukan pelacakan (tracing) penyebaran virus di kalangan pedagang. Pelacakan melalui metode tersebut dinilai paling akurat lantaran sample usap diambil langsung dari hidung dan tenggorokan orang yang diperiksa.
Jika hasil terbukti positif Covid-19 dengan kondisi kesehatan yang buruk, petugas langsung membawa ke rumah sakit rujukan. Sementara bagi orang dengan kondisi kesehatan yang cukup baik diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Adapun para pedagang yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 tersebar di beberapa pasar yakni:
1. Pasar Grogol, satu orang positif dari tujuh orang yang diperiksa
2. Pasar Puri Indah, satu orang positif dari 39 orang yang diperiksa
3. Pasar Obor Gedong, satu orang positif dari empat orang yang diperiksa
4. Pasar Embrio Makasar, satu orang positif dari 101 orang yang diperiksa
5. Pasar Induk Kramat Jati, 49 orang positif dari 100 orang yang diperiksa
6. Pasar Perumnas Klender, 18 orang positif dari 81 orang yang diperiksa
7. Pasar Kompleks Koja, satu orang positif dari satu orang yang diperiksa
8. Pasar di Pasar Minggu, tiga orang positif dari 48 orang yang diperiksa
9. Pasar Kedip, dua orang positif dari 94 orang yang diperiksa
10. Pasar Lenteng Agung, dua orang positif dari 113 orang yang diperiksa
11. Pasar Thamrin City, dua orang positif dari 10 orang yang diperiksa
12. Pasar Tanah Abang, 13 orang positif dari 90 orang yang diperiksa
13. Pasar Timbul, dua orang positif dari 74 orang yang diperiksa
14. Pasar Sabeni, tiga orang positif dari 69 orang yang diperiksa
15. Pasar Gondangdia, satu orang positif dari 72 orang yang diperiksa
16. Pasar Serdang, 14 orang positif dari 51 orang yang diperiksa
17. Pasar Petojo Enclek, sembilan orang positif dari 42 orang yang diperiksa
18. Pasar Rawasari, 14 positif dari 202 orang yang diperiksa