Harga Minyak Dalam Tren Turun Karena Permintaan BBM Tak Kunjung Naik
Harga minyak pada perdagangan Jumat (17/7) turun tipis dipicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap permintaan bahan bakar minyak atau BBM. Apalagi kasus Covid-19 terus meningkat.
Dilansir dari Bloomberg pada hari ini pukul 09.18 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Agustus 2020 turun tipis 0,02% menjadi US$ 40,74 per barel. Sedangkan harga minyak jenis Brent untuk kontrak September 2020 turun 0,09% menjadi US$ 43,33 per barel.
Harga minyak terus dibayangi kekhawatiran terhadap permintaan BBM yang tak kunjung meningkat. Hal itu dipengaruhi jumlah kasus Covid-19 yang terus naik.
Amerika Serikat (AS) pada Kamis (16/7) melaporkan setidaknya ada 75 ribu kasus baru Covid-19. Jumlah tersebut merupakan rekor baru.
Sedangkan Spanyol dan Australia melaporkan lompatan harian terbesar dalam dua bulan. Begitu juga dengan kasus Covid-19 di India dan Brasil yang terus meningkat. Hal tersebut membuat karantina wilayah tetap berlaku.
(Baca: Harga Minyak Melemah di Tengah Menurunnya Stok AS dan Kesepakatan OPEC)
Di sisi lain, harga minyak tertekan keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC dan sekutunya yang sepakat mengurangi pemangkasan produksi. OPEC+ pada awal tahun ini sepakat memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari.
Namun, organisasi itu memutuskan pemangkasan produksi bakal berkurang menjadi sekitar 2 juta barel per hari mulai Agustus 2020.
Commodities Analyst di Commonwealth Bank Australia, Vivek Dhar, memperkirakan harga minyak akan tetap berada di kisaran US$ 40-45 pr barel. Hal itu dipengaruhi kembalinya pasokan minyak AS dan ketidakpastian permintaan BBM.
"Masalah dengan pasar saat ini yaitu harga telah mencapai tingkat di mana kami khawatir pasokan AS akan kembali (naik)," ujar Dhar dilansir dari Reuters pada Jumat (17/7).