Seperti Bio Farma-Sinovac, Vaksin-Vaksin Ini Juga Masuki Uji Klinis 3

Sorta Tobing
21 Juli 2020, 16:32
vaksin virus corona, sinovac, bio farma, covid-19
123RF.com/Lightfieldstudios
Ilustrasi. Sebanyak 2.400 vaksin Covid-19 dari perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia pada Minggu (19/7). Bio Farma akan melakukan uji klinis vaksin itu pada Agustus 2020.

Sebanyak 2.400 vaksin Covid-19 dari perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia pada Minggu (19/7). PT Bio Farma (Persero) telah menerima vaksin itu dan akan dipakai untuk proses uji klinis tahap ketiga pada Agustus 2020.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam siaran persnya kemarin mengatakan uji klinis vaksin akan berjalan selama enam bulan. “Apabila lancar, maka kami akan memproduksinya pada kuartal pertama tahun 2021,” katanya.

Perusahaan bakal memproduksi 40 juta dosis vaksin itu per tahun. Sinovac terpilih menjadi mitra dalam pembuatan vaksin virus corona karena memiliki metode pembuatan yang sama dengan Bio Farma.

Dengan metode inaktivasi, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin Pertusis. Vaksin yang dikirim Sinovac masih memerlukan beberapa tahapan lagi sebelum bisa dilakukan uji klinis. Tahapan akhir itu adalah pengujian di dalam laboratorium dan beberapa perizinan lainnya.

Proses uji klinis pada bulan depan akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia 18 hingga 59 tahun akan terlibat. Sisa vaksinnya akan dipakai untuk pengujian di beberapa laboratorium lainnya, termasuk Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan perkembangan vaksin ini merupakan kabar baik. Namun, masyarakat sebaiknya tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Menteri BUMN itu mengatakan masyarakat harus tetap menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengenakan masker untuk mencegah penularan Covid-19. "Jangan berasumsi ketika ada suasana yang positif, apakah itu vaksin, penyembuhan yang meningkat, sudah waktunya hidup seperti normal yang dulu. Bukan seperti itu," ujar Erick.

Vaksin corona
Vaksin corona (Katadata)

Vaksin Covid-19 yang Sukses Tahap Uji Klinis Awal

Kabar baik juga datang dari CanSino Biologics Inc dan unit riset militer Tiongkok. Vaksin yang mereka kembangkan terbukti aman dan menghasilkan respon imun di sebagian besar penerimanya.

Vaksin yang bernama Ad5-nCOV itu telah melalui tahap uji klinis kepada manusia. Melansir dari Reuters, vaksin ini akan bersiap memasuki tahap akhir. Bahkan pemerintah setempat telah memberi lampu hijau penggunaannya untuk kalangan militer Tiongkok.

CanSino Biologis mengembangkan vaksi itu bersama Moderna Inc, BioNTech SE, dan Inovia Pharmaceuticals Inc. Calon vaksin ini memakai adenovirus untuk membawa materi genetik protein Covid-19 ke dalam tubuh manusia.

Metode yang sama juga dipakai para peneliti di Universitas Oxford dan AstraZeneca untuk mengembangkan vaksinnya. Hasil dari uji coba pertama terhadap manusia, menurut pihak Oxford pada Senin lalu, menunjukkan adanya respon imun untuk melawan virus corona.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji perkembangan tersebut dan menyebutnya kabar yang amat positif. Namun, para peneliti menekankan hal ini masih tahap awal. “Kami masih belum tahu seberapa kuat respons imun yang diperlukan untuk secara efektif memberi perlindungan dari infeksi SARS-CoV-2," kata Sarah Gilbert, pengembang vaksin dari Universitas Oxford.

Vaksin dengan nama AZD1222 (sebelumnya bernama ChAdOx1 nCoV-19) itu diujikan kepada 1.077 orang dewasa sehat berusia 18-55 tahun tanpa riwayat infeksi Covid-19. Hasilnya, vaksin ini memunculkan respons antibodi dan imun sel T, serta tidak menimbulkan efek samping yang serius.

AZD1222 menyebabkan efek samping ringan yang dapat dikurangi dengan penggunaan parasetamol. Vaksin ini sempat disebut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kandidat utama dari sejumlah vaksin virus corona yang dikembangkan negara-negara di dunia.

Rencananya, vaksin itu akan diuji coba kepada 10 ribu pasien di Inggris, lima ribu pasien di Brazil, dan dua ribu pasien di Afrika Selatan. Sebanyak 30 ribu pasien di AS bakal mulai melakukan uji coba dalam beberapa minggu ke depan. Meskipun masih dalam tahap uji klinis ke tiga, pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis AZD1222.

Mengenal Tahapan Uji Klinis Vaksin

Menurut data Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada 20 Juli, total calon vaksin yang masih diuji coba ke hewan berjumlah 140 calon vaksin. Lalu, ada 19 calon vaksin berada pada tahap uji klinis pertama dengan skala pengujian kecil. Uji klinis yang sedang dalam tahap ke dua berjumlah 11 calon vaksin dan tiga calon vaksin sudah berada di tahap uji coba tahap ke tiga.

Calon vaksin harus melewati serangkaian tes sebelum bisa beredar di masyarakat. Menurut standar WHO, ada empat rangkaian tes yang harus dilewati. Pertama, tahap preclinical. Pada tahap ini, calon vaksin mulai diuji coba kepada binatang untuk melihat perkembangan respon imun subjek. Bila subjek menunjukan tidak menunjukan gejala yang berbahaya, test berlanjut pada uji coba klinis tahap 1.

Pada uji coba tahap 1, calon vaksin mulai diinjeksikan kepada manusia dengan skala kecil. Pengujian di tahap ini untuk melihat kemanan dan mempelajari berbagai respon imun yang telah diberi vaksin. Bila aman, uji klinis tahap 2 bertujuan mencari dosis yang tepat. WHO menyebut uji coba tahap kedua ini melibatkan setidanya ratusan subjek.

Uji coba tahap terakhir dilakukan untuk mengkonfirmasi kemanan, efek samping, serta efektivitas calon vaksin. Proses ini melibatkan ribuan subjek yang diberi vaksin serta kelompok yang diberi placebo atau penanganan palsu sebagai variabel kontrol penelitian.

Penyumbang bahan: Muhamad Arfan Septiawan (magang)

Penulis/Reporter: Ihya Ulum Aidin, Antara

Reporter: Ihya Ulum Aldin, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...