Jubir Covid-19 Yurianto Dicopot, Kasus Baru Corona Tak Lagi Diumumkan
Pemerintah telah mengganti juru bicara untuk penanganan virus corona Covid-19 Achmad Yurianto dengan Wiku Adisasmito. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah juga mengubah penyampaian kasus positif corona secara harian yang sebelumnya disampaikan oleh Yurianto.
Pergantian ini seiring dengan peralihan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjadi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020.
"Terjadi perubahan pengumuman kasus Covid-19 harian. Perkembangan kasus positif corona secara harian kini tak akan lagi diumumkan secara langsung seperti yang disampaikan Yurianto," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7).
Wiku menambahkan, kini masyarakat bisa memantau perkembangan kasus positif corona secara harian melalui portal resmi pemerintah www.covid19.go.id.
(Baca: Profil Wiku Adisasmito, Dokter Hewan yang Dalami Pandemi Flu)
Adapun, Wiku dalam kesempatan tersebut hanya menyampaikan analisis data kasus corona secara mingguan. Data yang dipakai tersebut baru termutakhirkan hingga 19 Juli 2020 atau dua hari lalu.
Melalui data tersebut, Wiku menyampaikan soal peta zonasi risko dari potensi peningkatan kasus corona yang ada di Indonesia. Dalam sepekan terakhir, Wiku mengatakan ada 35 kabupaten/kota yang masuk zona merah atau memiliki risiko corona tinggi.
Sebanyak 169 kabupaten/kota masuk zona oranye atau memiliki risiko corona sedang. Kemudian, ada 210 kabupaten/kota yang masuk zona kuning atau memiliki risiko corona rendah.
Ada 52 kabupaten/kota yang tidak mengalami penambahan kasus corona baru selama empat pekan terakhir. "Selain itu ada daerah-daerah yang tidak terdampak yaitu sejumlah 48 kabupaten/kota," kata Wiku.
(Baca: Pasien Corona RI Bertambah 1.655 Orang, 50% Berasal dari 3 Wilayah)
Wiku juga menyampaikan soal perkembangan vaksin corona yang tengah dikerjakan oleh PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd. Vaksin tersebut saat ini tengah memasuki uji klinis fase tiga.
Rencananya, vaksin tersebut bisa diproduksi mulai tahun 2021. "Harapannya dengan perkembangan ini, maka masyarakat Indonesia bisa mendapatkan proteksi dari penggunaan vaksin ini," kata dia.
Adapun jumlah pasien positif Covid-19 bertambah 1.655 orang per Selasa 21 Juli 2020. Total kasus mencapai 89.869 dengan 48.466 pasien dinyatakan sembuh dan 4.320 orang meninggal dunia.
Sementara itu, pemerintah mencatat orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 44.003 dan pasien dalam pengawasan sebanyak 0 orang. Kasus tertinggi Covid-19 tersebar di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.