Pemerintah Beri Empat Bantuan untuk Memacu UMKM di Masa Pandemi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah telah mencanangkan empat langkah demi mendorong maju pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini dilakukan agar UMKM bisa unjuk kemampuan dan tak tergilas oleh perusahaan-perusahaan skala besar.
"Langkah pertama adalah melatih atau mendidik para pelaku UMKM dalam hal branding dan kemampuan teknis lainnya, termasuk memanfaatkan ekosistem baru seperti digital," kata Erick dalam virtual conference, Selasa (18/8).
Langkah berikutnya adalah membuka akses pasar lebih luas kepada pelaku UMKM melalui kerja sama antar lembaga. Seperti yang dilakukan oleh Kementerian BUMN bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
Kerja sama dengan Kemenkop UKM juga dilakukan berupa pemberian pelatihan. Nantinya Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM melalui Smesco Indonesia akan memberikan pelatihan dan kemudian untuk pemasaran produk UMKM diserahkan ke BUMN.
Peran BUMN untuk membuka akses pasar ini terwujud dari langkah PT Sarinah mempromosikan produk-produk UMKM. Erick menjelaskan upaya pembukaan akses ini tidak terbatas untuk pasar dalam negeri saja, melainkan juga ke luar negeri atau ekspor.
Ketiga, pemerintah memastikan keberpihakan kepada pelaku UMKM melalui bantuan pembiayaan untuk memperbesar kapasitas usaha. Upaya ini dilakukan melalui bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Bank-bank BUMN sepanjang semester I 2020 telah menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada pelaku UMKM sebesar Rp 662,1 triliun. Dari jumlah tersebut, bank yang paling banyak menyalurkan kredit adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
"BRI telah menyalurkan kredit mencapai Rp 423 triliun ke sektor UMKM sepanjang semester I 2020. Nasabah yang mendapatkan kredit sebanyak 9,95 juta," kata Staf Ahli Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting kepada Katadata.co.id, Senin (17/8).
Posisi kedua ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk, dengan penyaluran sebesar Rp 144,9 triliun kepada nasabah UMKM. Sepanjang paruh pertama tahun ini, kredit tersebut diterima oleh 296.790 nasabah.
Kemudian PT Bank Mandiri Tbk tercatat sudah menyalurkan sebanyak Rp 94,2 triliun sepanjang semester I 2020. Jumlah ini diterima oleh 869.450 nasabah UMKM sepanjang semester I 2020.
Langkah terakhir adalah memastikan keberpihakan BUMN dengan menyerahkan pengadaan barang dan jasa dengan nilai tertentu kepada UMKM. Langkah terakhir ini terwujud dari peluncuran program Pasar Digital (PaDi) pada 17 Agustus 2020, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-75.
Melalui program PaDi, Erick Tohir berharap pelaku UMKM akan lebih berani mengikuti tender pengadaan barang dan jasa untuk BUMN, karena akan diprioritaskan. Ia pun telah melarang perusahaan pelat merah saling ikut tender untuk proyek senilai Rp 250 juta hingga Rp 14 miliar.
Saat ini ada sembilan BUMN ambil bagian dalam program PaDi, antara lain BRI, PT Pertamina, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Kemudian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pegadaian, PT Pupuk Indonesia, PT Wijaya Karya Tbk (Wika), PT Waskita Karya Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk.