Satgas Minta Pemda Tekan Lonjakan Penularan Corona di Jawa Barat
Kenaikan kasus positif virus corona di beberapa daerah menjadi perhatian pemerintah. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Provinsi Jawa Barat dengan lonjakan pasien Covid-19 lebih dari 100%.
Dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, jumlah lonjakan pasien baru corona Jabar naik dari 707 dua pekan lalu menjadi 1.681 orang minggu lalu. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito lantas meminta pemda menangani peningkatan kasus tersebut.
"Tetap lakukan testing lebih masif tapi kasus positif ditekan," ujar Wiku dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (1/9).
Selain Jabar, kenaikan kasus tertinggi berikutnya terjadi di Jawa Tengah, yaitu dari 837 menjadi 1.309 kasus atau naik 56,4%. Selanjutnya, lonjakan kasus di Kalimantan Timur meningkat 39,2% menjadi 1.019.
Di DKI Jakarta, kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 36,9% menjadi 5.568 kasus pekan lalu. Kemudian, Jawa Timur menyusul dengan lonjakan pasien baru 20,8% atau dari 2.401 kasus menjadi 2.901 orang. Adapun, jumlah kenaikan kasus positif Covid-19 secara nasional meningkat 32,9% dalam sepekan.
Pemerintah juga mencatat wilayah dengan persentase kematian pasien Covid-19 tertinggi dalam sepekan. Rasio kematian tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 7,29%, Jawa Tengah sebesar 7,18%, Jawa Timur 7,07%, Nusa Tenggara Barat 5,76%, dan Sumatera Selatan 5,68%.
Sementara, kenaikan angka kematian tertinggi terjadi di Jawa Tengah, yaitu naik lebih dari 100% dari 60 menjadi 144 kasus kematian. Kemudian, kasus kematian di Aceh, Bali, dan Riau juga mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dalam seminggu.
Sedangkan daerah dengan persentase kesembuhan tertinggi ialah Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 90,87%, Kepulauan Bangka Belitung 90,7%, Nusa Tengagra Timur 88,14%, Gorontalo 86,87%, dan Bali 85,76%.
"Harus ditingkatkan beberapa provinsi yang memiliki tingkat kesembuhan tinggi agar capaian kesembuhan nasional lebih baik lagi dari tingkat global," ujar dia.
Sedangkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan mempercepat pelacakan Covid-19 di wilayahnya. Salah satu caranya dengan memperbanyak alat tes polymerase chain reaction (PCR) ke 27 daerah. "Harapannya rasio tes naik dan kami bisa mengendalikan Covid-19," katanya hari Minggu (30/8).