BPS: 17% Responden Yakin Tak Akan Terkena Corona, Mayoritas Usia Muda

Rizky Alika
28 September 2020, 20:22
bps, survei, corona
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pras.
Petugas menghukum warga yang tidak memakai masker untuk 'push up' ketika melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (2/8/2020). Warga tetap berolahraga di tempat umum meski PSBB masa transisi fase pertama untuk ketiga kalinya diperpanjang hingga 13 Agustus 2020 akibat tren penambahan kasus positif COVID-19 masih cukup signifikan di Ibu Kota.

Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei mengenai perilaku masyarakaat di masa pandemi Covid-19. Hasil survei menunjukkan, sebanyak 17% responden merasa yakin tidak tertular virus corona.

Adapun, survei dilakukan pada 7-14 September dengan total 90.967 responden. Dari jumlah responden tersebut, sebanyak 55,23% merupakan wanita dan 44,77% laki-laki.

Dari usia, sebanyak 27,24% usia muda yaitu 17-30 tahun, kemudian 41,77% usia 31-45 tahun. Selebihnya, 27,37% usia 46-60 tahun, dan 3,62% di ataas 60 tahun. Dari pendidikannya, sebanyak 61% responden berpendidikan sarjana ke atas.

"Ini artinya 17 dari 100 responden yakin tidak mungkin tertular Covid-19. Ini persentase yang lumayan tinggi," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (28/9).

Berdasarkan jenis kelaminnya, persentase responden perempuan yang menyatakan tidak mungkin terinfeksi Covid-19 sebesar 17%, sementara laki-laki sebesar 16,9%.

Berdasarkan kelompok umur, responden usia 17-30 tahun yang merasa yakin tidak tertular Covid-19 sebanyak 20,2%. Kemudian, kelompok usia 31-45 tahun yang merasa tidak mungkin tertular sebanyak 15,4%, usia 46-60 sebanyak 16,2%, dan di atas 60 tahun 17,4%. 

Suhariyanto mengatakan, persepsi tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan responden. Semakin tinggi pendidikan responden maka mereka memiliki kesadaran terhadap Covid-19.

Secara rinci, ada 33,6% responden dengan tingkat pendidikan SD yang merasa tidak mungkin tertular virus corona. Angkanya menurun menjadi 32,5% pada tingkat responden lulusan SMP.

Kemudian, ada 25,46% responden dengan pendidikan SMA yang merasa tidak mungkin tertular. Pada tingkat diploma/sarjana, ada 13,41% responden yang yakin tidak terinfeksi virus corona.

Meski demikian Suhariyanto mengatakan kepatuhan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan relatif baik. Sebanyak 91,9% responden selalu mengenakan masker, 81,8% kera menghindari jabat tangan.

Sebanyak 77,7% responden kerap menggunakan  hand sanitizer, 76,6% sudah menghindari kerumunan, 75,3% rajin mencuci tangan selama 20 detik, dan 73,5% tertib menjaga jarak minimal 1 meter.

BPS juga menanyakan alasan responden yang tak patuh protokol kesehatan hingga saat ini. Hasil survei menunjukkan bahwa 55% beranggapan bahwa tak ada sanksi jadi alasan mereka tak menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu 39% menganggap di wilayahnya tak ada kasus positif sehingga tak perlu menerapkan disiplin ketat. Sedangkan 33% beranggapan pekerjaan menjadi sulit jika menjalankan protokol kesehatan.

Tak hanya itu, 23% menganggap harga masker dan alat pelindung diri terlalu mahal, 21% mengikuti orang lain, 19% pimpinan tak memberi contoh. “Perlu sentuhan seluruh pimpinan dan aparat untuk memberikan contoh supaya masyarakat mengikuti,” kata Suhariyanto.

Menanggapi survei tersebut, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyayangkan masih ada masyarakat yang yakin tak akan terkena corona. Padahal sudah tak ada lagi wilayah yang dikatakan aman dari penyakit ini.

“Kalau 17% ini merasa tidak terpapar, lantas orang terdekatnya positif maka cepat atau lambat akan positif,” kata dia.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...