Sejumlah Langkah Pemda Atasi Ruang Isolasi Covid-19 yang Makin Menipis

Image title
Oleh Antara
5 Oktober 2020, 14:29
Pemerintah terus menambah ruang isolasi seiring meningkatnya kasus Covid-19. gerakan 3M
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Petugas merapikan ruang isolasi mandiri pasien COVID-19 di Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Ketersediaan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di berbagai daerah mulai menipis. Salah satunya terjadi di Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemprov Babel mencatat ruang isolasi pasien dan suspek Covid-19 di Wisma Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) telah penuh. Hal itu terjadi karena kasus virus corona terus melonjak.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Pemprov Babel Mikron Antariksa mengatakan ruang isolasi di Wisma BKPSDM mencapai 64 ruangan isolasi. Namun, ruangan tersebut sudah diisi 57 pasien positif Covid-19 dan tujuh pasien suspek virus corona.

Pihaknya pun menambah ruang isolasi dengan mengoperasikan 52 ruangan di Asrama Haji Babel untuk menampung pasien dan suspek Covid-19. "Kami mempercepat pengoperasian ruang isolasi di Asrama Haji. Jangan sampai terjadi penumpukkan pasien yang akan menghambat penanganan Covid-19," ujar Mikron dilansir dari Antara pada Senin (5/10).

Selain asrama haji, Pemprov Babel juga mulai menyiapkan Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) untuk isolasi pasien terinfeksi virus corona. Gedung yang memiliki 60 kamar itu diharapkan bisa siap digunakan dalam tiga hari ke depan.

Ia menambahkan pengoperasian Asrama Haji dan Gedung BLK sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 sebagai langkah untuk menyingkronkan kebijakan Pemprov Babel yang tidak lagi memperbolehkan isolasi mandiri di rumah. Dengan begitu, Pemprov Babel harus menambah ruang isolasi untuk mengantisipasi lonjakan pasien terpapar Covid-19.

Di tempat lain, Pemerintah Kota Tangerah meresmikan Hotel Kyriad sebagai lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19. Hotel tersebut dikhususkan untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala.

"Semoga dengan lokasi yang nyaman, pasien bisa lebih cepat pada proses pemulihan. Tak terkecuali para tenaga medis yang bisa bekerja lebih maksimal dengan lokasi yang mendukung dan kelengkapan alat medis yang memadai,” kata Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini.

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan pihaknya telah menyiapkan satu tower khusus dengan total tujuh lantai berkapasitas 165 kamar untuk pasien positif Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG). Dia berharap hotel tersebut bisa menjadi salah satu alternatif bagi pemerintah daerah untuk menekan angka penyebaran virus corona dan meningkatkan angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kota Tangerang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Liza Puspadewi menyampaikan Pemkot Tangerang juga mempersiapkan empat dokter jaga. Setiap dokter bertanggung jawab terhadap 40 pasien OTG yang dikarantina di sana.

Wali Kota Tangerang Provinsi Banten Arief R Wismansyah mengatakan ketersediaan ruang isolasi mandiri yang memadai bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dapat mendukung percepatan pemulihan. Oleh karena itu, Pemkot Tangerang menambah kamar baru dengan menggunakan Hotel Kyriad. 

Pasalnya, ketersediaan kamar tambahan untuk isolasi pasien Covid-19 sebanyak 210 unit di beberapa lokasi sudah penuh. "Semoga ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi potensi penularan, terlebih mengurangi angka penularan pada klaster keluarga,” Arief.

Sebelumnya, Pemkot Tangerang menyediakan tempat isolasi mandiri di Puskesmas Gebang Raya, Puskesmas Panunggangan Barat, Puskesmas Jurumudi Baru, dan Rumah Perlindungan Sosial. Pemkot pun menyediakan lokasi lainnya di setiap rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta.

Berdasarkan data dari laman covid19.tangerangkota.go.id per tanggal 5 Oktober 2020, jumlah pasien yang sembuh tercatat 1.348 orang dan yang dinyatakan positif ada 293 orang. Jumlah pasien yang sembuh selama enam hari terakhir terus bertambah dan tak ada penambahan kasus positif.

Pemerintah daerah memang terus berusaha menekan penularan virus corona. Selain menyediakan ruang isolasi tambahan, pemerintah juga terus mendorong masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.

Pemerintah pun telah mencanangkan Gerakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Jika masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan, kasus virus corona diharapkan dapat terus menurun selagi vaksin belum ditemukan.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...