Satukan Persepsi, Satgas Luncurkan Buku Pedoman Penanganan Covid-19
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (16/10) meluncurkan buku Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19 sebagai acuan bagi masyarakat dalam merubah perilaku dengan terbiasa menerapkan protokol kesehatan.
Masyarakat sudah mengetahui gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak hindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir. Namun implementasi protokol kesehatan dengan mematuhi dan menerapkan perilaku untuk selalu 3M di masa pandemi corona dalam kehidupan sehari-hari, tak selalu baik.
“Perubahan perilaku terhadap ketaatan protokol kesehatan tidak cukup hanya sebatas tahu dan mengerti. Maka protokol kesehatan ditegakkan dengan melibatkan polisi dan tentara melalui operasi yustisi,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi, dikutip laman covid19.go.id, Sabtu (17/10).
Joni mengatakan bahwa pihaknya melakukan survei selama empat bulan di masa pandemi. Hasilnya, pengetahuan masyarakat tentang covid-19 cukup, perilaku baik, tapi implementasinya tidak selalu baik.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan bahwa buku ini ditunggu masyarakat sebagai acuan bersama dalam menerapkan perubahan perilaku di masa pandemi ini.
Dia mengatakan bahwa mulai dari Maret sampai Oktober 2020 banyak perubahan yang berbeda yang membuat masyarakat bingung. Organisasi-organisasi masyarakat dan sejumlah lembaga membuat buku acuan sendiri yang pemahamannya berbeda. Akibatnya, ketika sosialisasi masyarakat bingung.
“Buku ini yang kita tunggu-tunggu sebagai acuan kita semua dari Sabang sampai Merauke, termasuk kami di BNPB,” ujar Lilik.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Hari B. Harmadi, selaku tim penyusun buku “Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19”, menceritakan perbedaan persepsi yang muncul saat membahas strategi penanganan bersama tim pakar.
Ia membayangkan perbedaan yang sama pun bakal dialami masyarakat. Guna menghindari itu, Sonny melanjutkan buku pedoman perubahan perilaku ini hadir untuk menyamakan persepsi.
"Makanya persepsi kita harus kita samakan, terutama bagi para pengambil kebijakan. Kami berkesimpulan perlu menyusun buku pedoman Perilaku yang baku dan berlaku untuk semua," ujar Sonny.
Dia menjelaskan secara singkat isi buku saku ini berisi seputar perubahan perilaku. Apa dampaknya dan syaratnya. Buku ini melibatkan para pakar dari berbagai bidang disiplin ilmu seperti pakar kesehatan, sosiolog, antropolog, hingga ahli bahasa.
Keterlibatan ahli bahasa dalam buku ini agar pesan yang disampaikan mudah diterima masyarakat. "Bagaimanapun juga bahasa menjadi penting sebagai media komunikasi karena orang akan paham dengan menggunakan bahasa yang tepat," ujarnya.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan