Pasien Sembuh Covid-19 Tambah 4.048 Orang, Tingkat Kesembuhan RI 78,7%
Kementerian Kesehatan mencatat jumlah pasien covid-19 di Indonesia yang berhasil sembuh hingga Sabtu (17/10) mencapai 281.592 orang. Jumlah tersebut bertambah 4.048 orang dalam sehari. Dengan demikian tingkat kesembuhan pasien covid-19 naik menjadi 78,7%.
Tambahan pasien sembuh terbesar berasal dari Jakarta sebanyak 1.106 orang, diikuti Jawa Barat 440 orang, Jawa Timur 323 orang, dan Jawa Tengah 320 orang.
Adapun akumulasi kasus positif Covid-19 terkonfirmasi mencapai 357.762 orang, naik 4.301 kasus. Sumbangan kasus positif terbesar juga berasal dari Jakarta sebanyak 974 orang, Jawa Barat 500 orang, Sumatera Barat 450 orang, dan Jawa Tengah 416 orang.
Jumlah tambahan kasus baru tersebut berasal dari pemeriksaan 43.305 spesimen menggunakan metode real time polymerase chain reaction.
Sementara jumlah suspek mencapai 158.700 orang dan jumlah yang meninggal bertambah 84 orang sehingga totalnya menjadi 12.431 orang di seluruh Indonesia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan, yakni gerakan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) sampai vaksin virus corona berhasil ditemukan, siap diproduksi dan distribusikan.
“Saat ini hal yang terbaik adalah menegakkan protokol kesehatan,” ujar Wiku dalam keterangannya, Jumat (16/10).
Dia menjelaskan bahwa produksi vaksin Covid-19 membutuhkan waktu yang tidak singkat. Apalagi saat ini belum ada satu pun kandidat vaksin yang telah lolos uji klinis tahap ketiga dan siap untuk diproduksi.
Sehingga yang bisa dilakukan saat ini adalah menerapkan gerakan 3M yang menurut Wiku dapat menurunkan risiko penularan virus corona secara signifikan.
Senada, Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM) Sigit Pramono juga terus mengajak masyarakat untuk memakai masker karena dapat menurunkan risiko tertular hingga 75%.
"Jika ditambah dengan dua gerakan lainnya, mencuci tangan dan jaga jarak, akan menjadi 100%," kata Sigit dalam Webinar "Protokol Kesehatan di Tempat Makan" yang diselenggarakan oleh Katadata pada Jumat (16/10).
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harmadi menambahkan orang terinfeksi Covid-19 yang tidak menggunakan masker berpotensi menularkan virus corona kepada orang sehat hingga 70%. Namun, jika orang yang sakit menggunakan masker peluang menularkan ke orang sehat hanya 5%.
Data lainnya menunjukkan orang tanpa gejala (OTG) berpotensi besar menularkan Covid-19. Sonny menyebut jika 20% OTG tidak menggunakan masker, maka ada 80% orang yang patuh tertular.
Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang bertajuk “Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19” menemukan bahwa besaran frekuensi kelompok masyarakat berumur 45 – 60 tahun terhadap penggunaan masker lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya ketika keluar rumah yakni mencapai 94%.
Kemudian disusul dengan kelompok lansia (di atas 60 tahun) dengan 93,1% mengaku selalu menggunakan masker, lalu kelompok usia 31 – 45 tahun 91,8%. Lalu umur 17 – 30 tahun memiliki posisi terendah terhadap besarnya frekuensi penggunaan masker yakni 90,1%.
Survei ini dilakukan pada 7 – 14 September. Secara umum, kepatuhan keseluruhan kelompok usia terhadap penggunaan masker sebesar 91,98%. Selain memakai masker, BPS menemukan bahwa masyarakat juga sadar dengan gerakan 3M lainnya yakni selalu mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik 75,38%, dan menjaga jarak 73,54%.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan