Kemenhub akan Operasikan Check Point Saat Libur Panjang

Image title
21 Oktober 2020, 20:04
kementerian perhubungan, transportasi, jakarta, virus corona, covid-19, pandemi corona, pandemi, gerakan 3m
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz
Plang tanda "check point" pengawasan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditempatkan di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Kemenhub akan mengoperasikan kembali check point di titik tertentu untuk memperketat protokol kesehatan.

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub bersiap mengantisipasi lonjakan perjalanan pada libur panjang akhir Oktober 2020. Salah satu caranya dengan mengoperasikan check point .

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah pusat akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan daerah untuk mengoperasikan check point. Nantinya petugas akan melakukan pengecekan protokol kesehatan secara random kepada pengguna bus. 

"Makanya tanggal 27-28 Oktober kami pantau, kordinasi dengan TNI dan Polri relatif baik," kata Budi pada Rabu (21/10).

Selain mengoperasikan check point, Kemenhub tetap mewajibkan rapid test kepada pelaku perjalanan. Menurut Budi, rapid test akan menciptakan rasa aman antar penumpang. 

Meski begitu, Budi mengingatkan agar pelaku perjalanan, terutama penumpang pesawat, tetap menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya dengan menggunakan masker sepanjang perjalanan.

"Terutama untuk penumpang pesawat, jangan minum atau makan selama perjalanan. Makanan dapat makan dibawa pulang. Jangan berbincang, kalau berbincang kadang-kadang kita buka masker dan menjadikan suatu suasana kurang kondusif," kata dia.

Dengan cara tersebut, Budi berharap tidak ada penularan Covid-19 selama perjalanan. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memberikan pesan kepada para menteri agar mencegah peningkatan kasus positif virus corona saat libur panjang. 

Kemenhub Proyeksi Kenaikkan Perjalanan Hingga 20%

Budi memproyeksi libur panjang pekan depan bakal meningkatkan jumlah perjalanan hingga 20%. Sedangkan jumlah penumpang pesawat, kereta api, dan bus saat ini rata-rata mencapai 30%.

Oleh karena itu, dia akan berkordinasi intensif dengan para operator, baik maskapai penerbangan, kereta api, dan angkutan darat untuk memastikan penerapan protokol kesehatan. Jumlah penumpang pun dibatasi hanya sebanyak 70% untuk kereta api dan bus. 

"Operator yang menjalankan pergerakan dari Jakarta ke kota-kota lain dan mereka harus taat. Kalau mereka tidak taat, timbul suatu penularan yang tidak diinginkan," ujar Budi. 

Selain itu, Kemenhub juga mengantisipasi kemancetan. Pasalnya, kemacetan dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19.

Pihaknya pun telah mengidentifikasi kemacetan di beberapa titik terutama ke arah timur Jakarta, ke arah Sumatera, dan di Bandara. "Kami imbau mereka yang ingin rekreasi jangan bertumpuk pada 28 Oktober, bisa 29-30 Oktober 2020," katanya. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...