Kronologi KPK Tangkap Edhy Prabowo Versi Kesaksian Staf KSP

Rizky Alika
25 November 2020, 19:29
edhy prabowo, KPK, ngabalin
ANTARA FOTO/Reno Esnir
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin (kiri) memberi penjelasan dalam Diskusi Sikap Pemerintah Terhadap UU KPK di Jakarta, Jumat (4/10/2019). Diskusi yg dihadiri pengamat, praktisi hukum, perwakilan partai dan masyarakat umum ini ingin memberikan masukan kepada pemerintah atas UU KPK yang telah disetujui DPR..

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai melakukan kunjungan kerja ke Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin yang ikut dalam rombongan Edhy menuturkan kronologi Menteri KKP dijemput oleh komisi antirasuah tersebut di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (25/11) pagi.

Usai turun dari pesawat yang membawa kembali ke Tanah Air, rombongan ditahan oleh sejumlah orang yang belakangan merupakan penyidik KPK. Mereka lalu memisahkan Ngabalin dari orang-orang lain termasuk Edhy.

"Mereka (KPK) sampaikan agar 'Pak Ngabalin di sini saja', itu isyarat agar saya berpisah dengan rombongan," kata Ngabalin saat dihubungi wartawan, Rabu (25/11).

Pria yang juga Anggota Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik KKP itu mengatakan dirinya tak diciduk KPK lantaran dirinya bukan pejabat pembuat komitmen dan bukan kuasa pengguna anggaran. Saat itu KPK juga mengklarifikasi temuan yang mereka dapat kepada rombongan.

"Tapi sebagai warga negara yang baik, untuk kepentingan pemeriksaan, kami harus lapang dada untuk memberikan keterangan," katanya.

Usai dipisahkan, Ngabalin tidak segera bergegas meninggalkan bandara lantaran masih mengurus administrasi, seperti paspor hingga surat keterangan tes usap Covid-19. Tak hanya itu, ia juga harus melewati sejumlah pemeriksaan barang bawaan.

Meski demikian ia mengatakan tidak ada ketegangan dalam operasi KPK tadi pagi. "Pak Edhy sangat koperatif, teman-teman KPK juga melaksanakan tugas dengan baik," katanya.

Ngabalin mengatakan kunjungan Edhy ke Hawaii dalam rangka membuka ruang komunikasi internasional. Edhy pun melakukan komunikasi dengan Konsul Jenderal RI di Los Angeles, San Fransisco, dan Hawaii.

Selain itu rombongan juga mengunjungi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University untuk mengetahui pengembangbiakan udang. "Kan Hawaii pusat dunia induk udang vaname," ujar Ngabalin.

Ia pun menjelaskan, rombongan berangkat dari Jakarta menuju Los Angeles untuk melakukan swab test. Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan penerbangan ke Hawaii.

Begitu pula sebaliknya, rombongan harus singgah terlebih dahulu di San Fransisco sebelum melanjutkan penerbangan ke Jakarta. "Jadi regulasinya menyuruh untuk kembali ke Amerika Serikat," kata dia.

Sebelumnya, Edhy Prabowo dan beberapa orang lainnya ditangkap pada Rabu (25/11) dini hari sekitar pukul 00.30. Sang istri yakni Iis Rosita Dewi dan 15 orang lainnya juga turut diamankan oleh tim dari komisi antirasuah. 

Penangkapan ini terkait dugaan kasus dalam proses penetapan calon eksportir benih lobster. KPK juga mengamankan sejumlah barang seperti kartu debit ATM yang diduga terkait tindak pidana korupsi.  

"KPK masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap 17 orang tersebut selama 1x24 jam dan perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," demikian keterangan Pelaksana tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri secara tertulis, Rabu (25/11).

Sementara, pihak KKP masih menunggu pengumuman terbaru dari KPK terkait penangkapan ini. Mereka lalu meminta masyarakat agar tak berspekulasi terkait proses hukum yang berjalan. "Kami menghormati proses hukum yang berjalan," demikian keterangan resmi Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...