Tersangka Kerumunan, Rizieq Shihab Ditahan setelah Diperiksa 11 Jam
Pada Sabtu (12/12), Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab memenuhi panggilan Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 saat hajatan pernikahan putrinya medio November lalu. Usai diperiksa selama 11 jam, Rizieq pun ditahan.
Rizieq Shihab yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran prokes datang ke Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.30 didampingi tim kuasa hukumnya, dan langsung menjalani proses pemeriksaan yang berlangsung dari pukul 11.30 hingga pukul 22.00.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, setelah menjalani pemeriksanaan selama hampir 11 jam tersebut, Rizieq langsung ditahan di Rumah Tahanan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya hingga 31 Desember 2020.
“Di dalam pemeriksaan penyidik memberikan 84 pertanyaan kepada tersangka Muhammad Rizieq Shihab. Tersangka akan menjalani penahanan mulai 12 Desember hingga 20 hari ke depan,” kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Minggu (13/12) dini hari.
Penyidik memiliki pertimbangan objektif dan subjektif terkait penahanan Rizieq, antara lain hukuman lebih dari lima tahun, agar tidak menghilangkan barang bukti, tidak melarikan diri, serta tidak melakukan tindakan pidana yang sama.
Rizieq dianggap menyerahkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kerumunan di Petamburan, di tengah pandemi Covid-19, yang tanpa disertai pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan virus corona seperti menjaga jarak atau menggunakan masker.
Adapun polisi menggunakan pasal 160 KUHP dan pasal 216 KUHP terhadap pimpinan FPI ini. Selain Rizieq ada lima orang lainnya yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan pasal 93 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Belum Ditanya Soal Kerumunan
Sekretaris umum FPI, Munarman, mengatakan bahwa dari 84 pertanyaan yang ditanyakan, penyidik masih belum masuk ke substansi materi sangkaan.
“Pertanyaan-pertanyaannya seputar FPI itu bagaimana, lalu bagaimana anggaran dasarnya. Belum masuk ke pasal-pasal 160, pasal 93 UU Karantina Kesehatan, maupun pasal 216 KUHP. Belum masuk ke materi sangkaan,” ujarnya.
Dia belum mau berkomentar terkait kemungkinan tokoh FPI itu ditahan kepolisian atas sejumlah sangkaan, seperti ujaran kebencian.
Munarman juga memastikan bahwa pihaknya belum menerima surat penahanan terhadap Rizieq dari pihak kepolisian. “Belum ada surat perintah penahanan atau surat penahanan. Tapi surat perintah penangkapan sudah ada,” kata dia.
Adapun Rizieq sebelum menjalani pemeriksaan mengatakan bahwa tidak melakukan persiapan khusus untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. “Persiapan apa? Enggak ada yang perlu dipersiapkan, ditanya kita jawab. Selesai kan,” ujarnya.
Sebelum menjalani pemeriksaan dia sempat menjalani tes cepat Covid-19 dengan metode usap antigen dengan hasil non reaktif. Terkait hasil tes Rizieq yang non reaktif, Munarman menegaskan bahwa hal tersebut menepis isu yang menyebutkan pimpinan FPI ini terpapar Covid-19.
“Hasil tes semalam beliau hasilnya satu garis, artinya negatif. Jadi isu Covid-19 selama ini kita buktikan tidak ada, clear, bersih,” kata Munarman.