Pacu Ekspor, BC Berbagai Fasilitas Kepabeanan untuk Pelaku Usaha
Jakarta– Untuk memacu ekspor dan sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional, Bea Cukai memberi asistensi kepada pelaku usaha di berbagai daerah. Kali ini Bea Cukai Bandar Lampung bersama Kanwil Bea Cukai Sumatera Bagian Barat mengunjungi salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat. Sementara itu, Bea Cukai Belawan juga mengadakan bicang ekspor bersama Balai Karantina dalam rangka mengakselerasi kegiatan ekspor.
Bea Cukai Lampung mengunjungi PT Bumi Menara Internusa yang tetap dapat melakukan kegiatan ekspor meskipun terdampak pandemi Covid-19. PT Bumi Menara Internusa yang bergerak pada produksi hasil perikanan tetap dapat melakukan ekspor, “meskipun terdapat beberapa masalah seperti tingginya biaya kontainer pendingin dan pemuatan kapal,” kata Esti Wiyandari, Kepala Kantor Bea Cukai Bandar Lampung.
Data menunjukkan nilai devisa ekspor menurun jauh. Pada 2019 nilai devisa sebesar US$ 26,668,718.55 dengan jumlah kontainer 237. Pada 2020, nilai devisa menurun menjadi US$ 22,973,120.76 dengan jumlah kontainer 207.
PT Bumi Menara Internusa diharapkan tetap bertahan dan berperan dalam meningkatkan usaha-usaha mikro di sekitar pabrik meskipun di tengah pandemi sampai sekarang ini. Dengan begitu perekonomian nasional tetap berjalan dengan baik terutama di bidang ekspor.
Sementara itu, dalam upayanya untuk memaksimalkan potensi ekspor di Sumatera Utara, Bea Cukai Belawan ikut dalam diskusi “Akselerasi Ekspor Sumatera Utara Untuk Mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Eksor” yang diadakan bersama Kepala Balai Karantina Pertanian.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, menyatakan Sumatera Utara memiliki potensi yang luar biasa, khususnya potensi di komoditas Pertanian. “Sudah saatnya potensi itu dioptimalkan bersama,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Belawan, Tri Utomo Hendro Wibowo, menyatakan dalam rangka mendorong ekspor Bea Cukai telah menyediakan berbagai fasilitas di bidang kepabeanan yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha. “Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan produksi dan mendorong sehingga para pelaku usaha dapat mengekspor produk mereka,” ungkap Tri Utomo.
Dengan sinergi berbagai pihak ini, diharapkan produk komoditas pertanian di Sumatera Utara dapat turut mendongkrak capaian target nilai ekspor tiga kali lipat seperti yang telah ditetapkan bersama.
