Jokowi dan 3 Kelompok Masyarakat yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19

Image title
7 Januari 2021, 18:20
vaksin virus corona, jokowi, satgas covid-19, virus corona, covid-19, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3M
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Presiden Joko Widodo berada di dalam mobil saat akan mengikuti Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPU) Kalibata, Jakarta, Selasa (10/11/2020). Jokowi, pejabat publik pusat dan daerah, tenaga kesehatan, dan tokoh agama akan menjadi penerima pertama suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan program vaksinasi dimulai pada 13 Januari 2021. Dia bahkan mendeklarasikan diri sebagai orang pertama yang akan menerima suntikan vaksin virus corona dari Sinovac. 

Namun, dia tidak akan sendiri menerima vaksin tersebut. Satgas Penanganan Covid-19 menyebut ada tiga kelompok masyarakat yang akan menerima vaksin pada hari yang sama dengan Jokowi.

Juru Bicara Pemerintah untuk Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan kelompok pertama terdiri dari pejabat publik di pemerintah pusat dan daerah. Kelompok kedua yaitu pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci institusi kesehatan di daerah. 

Kelompok ketiga yaitu tokoh agama di daerah. Menurut Wiku, keterlibatan tiga kelompok tersebut untuk menunjukkan bahwa vaksin yang digunakan cukup aman.

"Sekaligus menjadi momentum agar masyarakat tidak ragu mengikuti vaksinasi," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual pada Kamsi (7/1).

Lebih lanjut, dia menyebut pelaksanaan vaksinasi kepada seluruh masyarakat dimulai secara bertahap. Pemerintah telah membagi program vaksinasi tersebut ke dalam dua periode.

Periode pertama pada Januari-April 2021 diberikan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan, 7,4 juta petugas publik, dan 21,5 juta orang lansia. Kemudian, periode kedua berlangsung pada April 2021-Maret 2022 untuk 63,9 juta masyarakat di daerah dengan tingkat penularan tinggi dan kelompok masyarakat lainnya sebanyak 77,4 juta.

Namun, pelaksanaan vaksin tersebut harus menunggu izin penggunaan darurat atau (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Di sisi lain, Indonesia telah memesan Sinovac sebanyak 3 juta vaksin bentuk jadi dan 122,5 juta vaksin bahan baku. Kemudian, vaksin Novavax sebanyak 50 juta vaksin, Covax/GAVI 54 juta, Astrazeneca 50 juta, dan Pfizer 50 juta. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...