Pemerintah Ajukan Permintaan 108 Juta Dosis Vaksin Gratis ke WHO

Agatha Olivia Victoria
7 Januari 2021, 17:44
vaksin gratis, vaksin gavi-covax, vaksin 108 juta dosis, pandemi corona
ANTARA FOTO/Rahmad/wsj.
Ilustrasi. Pemerintah berharap kebutuhan vaksin untuk 181 juta rakyat Indonesia dapat tercukupi, antara lain melalui pengajuan 108 juta vaksin gratis dari WHO dan Aliansi Vaksin Dunia.

Pemerintah menandatangani formulir lanjutan untuk memperoleh 108 juta dosis vaksin GAVI-COVAX  secara gratis dari kerja sama Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Aliansi Vaksin Dunia. Ini diharapkan dapat meringankan beban anggaran negara untuk penyediaan vaksin bagi seluruh penduduk. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap potensi vaksin gratis dari GAVI-COVAX dapat mencukupi kebutuhan vaksin  untuk 181 juta rakyat Indonesia. Saat ini, pemerintah sudah memiliki komitmen pasti 225 juta dosis vaksin yang terdiri dari 50 juta dosis vaksin Astrazzeneca, 50 juta dosis vaksin Novavax, dan 125 juta dosis vaksin Sinovac.

Adapun jika permintaan tersebut disetujui, Kementerian Kesehatan akan konsentrasi ke proses logistik vaksin dan vaksinasi. "Jadi tinggal menunggu pengadaanya selesai," kata Budi dalam acara Penandatanganan Formulir Vaksin GAVI COVAX Facility secara virtual, Kamis (7/1).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan estimasi belanja negara untuk penyediaan vaksin dan vaksinasi mencapai lebih dari Rp 73 triliun. "Dengan adanya vaksin gratis dari COVAX ini tentu akan banyak membantu kemampuan anggaran," ujar Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

Ia memastikan penyediaan vaksin dan program vaksinasi  menjadi prioritas pemerintah. APBN 2021 akan difokuskan kepada seluruh program tersebut.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan Covid-19 telah menjadi game changer dan tantangan yang luar biasa bagi umat manusia. Pandemi tidak hanya mengancam kesejahteraan dan keselamatan masyarakat tetapi juga mengancam perekonomian. Ia pun berharap Indonesia bisa dengan cepat mengatasi pandemi. Ini menjadi kondisi prasayarat utama untuk memulihkan perekonomian.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mencanangkan target rampungnya vaksinasi Covid-19 dalam waktu singkat. Ia memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menyelesaikan pemberian vaksin corona dalam waktu kurangd ari setahun. Jokowi mengatakan, Budi awalnya menargetkan vaksinasi akan selesai dalam waktu 15 bulan.

Namun Presiden meminta target waktu tersebut dipercepat. "Saya tawar kurang dari setahun sudah harus selesai," kata Jokowi pada acara Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat Se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/1).

Presiden menjelaskan bahwa vaksinasi di berbagai negara akan berlangsung dalam waktu tiga setengah tahun. Oleh sebab itu pemerintah akan bekerja keras demi memutus rantai penularan pandemi. "Kita butuh beraktivitas normal lagi," katanya.

Jokowi juga menyampaikan sebanyak 15 juta bahan baku vaksin virus corona dari Sinovac, Tiongkok bakal mendarat di Indonesia. Bahan tersebut bakal diproses oleh Bio Farma  sebelum. didistribusikan ke berbagai daerah.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan distribusi vaksin ke daerah dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, pengiriman dilakukan sebanyak 700 ribu vaksin. Sedangan stok vaksin di Tanah Air saat ini mencapai 3 juta vaksin. 

Jokowi juga mengatakan vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan. Selain itu, vaksin bakal diberikan kepada pelayan publik seperti TNI, Polri, dan guru. "Kemudian langsung berbarengan dengan masyarakat," ujar dia.

Pasien positif Covid-19 bertambah 9.321 orang per 7 Januari 2021. Total Kasus mencapai 797.723 dengan 659.437 pasien dinyatakan sembuh dan 23.520 orang meninggal dunia.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...