Basarnas Setop Cari Korban Pesawat SJ 182, Dilanjutkan KNKT-TNI AL
Badan SAR Nasional (Basarnas) resmi menghentikan pencarian korban penumpang dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hari ini. Penghentian ini dilakukan usai operasi selama tujuh hari dan perpanjangan 2x3 hari.
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan upaya pencarian akan dilanjutkan Komite Nasional keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan laut dan Polri akan berusaha menemukan kotak hitam berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat.
“Presiden juga berharap ketemu sehingga analisa yang dilakukan KNKT akan paripurna,” kata Budi di JICT, Kamis (21/1) dikutip dari Antara.
Basarnas juga telah mengumpulkan 324 kantong jenazah untuk diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Hingga hari ini DVI telah berhasil mengidentifikasi 47 korban kecelakaan pesawat tersebut.
Sedangkan PT Jasa Raharja telah menyerahkan santunan kepada 39 ahli waris dan Sriwijaya telah menyantuni satu ahli waris. “Saya dengar ada tambahan ahli waris. Paling tidak lima orang yang akan disampaikan,” kata Budi.
Demi menghormati korban, perwakilan 50 keluarga korban akan menuju perairan Pulau Lancang untuk melakukan tabur bunga pada Jumat (22/1) pukul 06.00 WIB. “Pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam dan berdoa para korban mendapat tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Budi.
Sedangkan TNI AL akan mendukung operasi lanjutan KNKT usai Basarnas menghentikan operasi SAR. Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan lima hingga enam kapal KRI masih bersiaga mencari korban.
"Kami mendukung penuh, ada KRI Rigel, kemudian penyelam kami juga akan dukung," kata Abdul Rasyid.
Sedangkan Tim DVI RS Polri telah mengidentifikasi tambahan empat jenazah korban jatuhnya SJ 182. Dengan demikian, total korban yang berhasil diidentifikasi berjumlah 47 orang.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan empat jenazah berhasil dikenali lewat pemeriksaan DNA. Keempatnya adalah Sevia Daro, Angga Fernanda Afrion, Rion Yogatama, dan Rusni.
“Mudah-mudahan besok tim bisa mengidentifikasi lagi sehingga memberi kepastian kepada keluarga korban,” kata Rusdi.