CDC: Pakai Masker Ganda Efektif Lindungi Diri dari Droplet
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan pemakaian masker ganda untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui droplet. Droplet adalah cairan atau cipratan liur yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk atau berbicara. Virus Covid-19 paling banyak menyebar melalui droplet.
“Saya sering memakai masker ganda yaitu masker kesehatan dan masker kain. Tidak ada yang salah dengan hal itu,” kata pakar penyakit infeksi Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci, seperti dilansir The Guardian, Rabu (10/2/2021).
Studi yang dilakukan CDC menemukan fakta bahwa masker yang protektif bisa melindungi wajah dari masuknya udara yang berasal dari sisi pinggir masker. CDC melakukan studi tersebut dengan membandingkan pemakaian masker kesehatan yang tidak sesuai dengan prosedur, masker kain, masker ganda dan tidak memakai masker sama sekali. Uji coba dilakukan oleh dua orang.
Berdasarkan hasil studi tersebut, seseorang yang menggunakan masker kesehatan dan masker kain bisa melindungi diri mereka paparan droplet sebesar 90 persen. Kemungkinan transmisi bisa semakin berkurang apabila kedua belah pihak sama-sama memakai masker.
“Masker universial sangat efektif untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19 apabila dikombinasi dengan sejumlah cara lain seperti menjga jarak. Menghindari keramaian dan mencuci tangan,” tulis temuan studi tersebut.
Namun, studi tersebut mempunyai keterbatasan. Temuan tersebut belum tentu bisa diterapkan kepada laki-laki dengan janggut atau yang memiliki rambut di bagian wajag yang bisa mengurangi efektivitas pemakaian masker, serta anak-anak yang mempunyai wajah lebih kecil.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan masker kain tiga lapis untuk mengoptimalkan pencegahan Covid-19. Namun, ketika memakai lebih dari satu masker, seseorang mungkin akan lebih tergoda untuk mengutak-atik masker terluarnya dan itu berisiko terkontaminasi virus, terutama jika orang tersebut tengah berada di tempat dengan banyak orang di sekitarnya.
Masker yang terkontaminasi tersebut mungkin saja akan membawa partikel virus ke lapisan masker yang berada di dalamnya. Selain itu, menggunakan dua atau tiga lapis masker berpotensi membuat seseorang semakin sulit bernapas.
Studi lain menunjukkan bahwa masker pernapasan efektif mencegah infeksi virus, tetapi hanya jika dikombinasikan dengan sering mencuci tangan. Beberapa negara juga merekomendasikan masker N95 untuk menurunkan peluang terkena virus, tetapi hanya jika digunakan dengan benar.
Beberapa waktu lalu, CDC tidak menyarankan masyarakat umum menggunakan masker N95. Meskipun masker tersebut paling efektif karena mampu menyaring partikel hingga 95%. Namun, masker N95 merupakan logistik yang penting bagi tenaga kesehatan. Sehingga pemakaiannya diprioritaskan untuk dokter dan perawat.
CDC menyarankan masyarakat menggunakan masker kain yang terbuat dari 100% katun. Masyarakat bisa menguji kain dengan menggunakan cahaya untuk melihat efektivitasnya. Jika terlihat serat kain besar di kain yang disorot cahaya, maka kain tersebut kemungkinan besar tidak efektif menangkal Covid-19.
Menurut CDC, kain dengan jumlah benang yang banyak menunjukkan kinerja yang lebih tinggi seperti masker kain dua lapis atau tiga lapis. Selain itu, penelitian menemukan bahwa masker kain berlapis-lapis dapat menghalangi 50% dan 80% tetesan dan partikel halus, setara dengan masker bedah.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan