Jokowi Tinjau Vaksinasi Petugas Publik di Tana Toraja dan Makassar
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Covid-19 massal untuk petugas publik di Tana Toraja dan Makassar. Vaksinasi massal di Tana Toraja diberikan kepada lansia dan petugas publik, dari guru hingga sopir angkot.
"Jadi hari ini dikerjakan dalam proses 11 ribu masyarakat, yang sebelum juga sudah berjalan 6 ribu sehingga totalnya ada 17 ribu," kata Jokowi di Tana Toraja, Kamis (18/3).
Proses vaksinasi tersebut terpantau lancar. Jokowi pun berharap, laju penyebaran Covid-19 di Tana Toraja bisa berkurang.
Pada hari yang sama, Jokowi juga meninjau vaksinasi massal untuk petugas publik di Makassar. Hingga saat ini, sudah ada 500 guru yang menerima vaksin Covid-19. Pemerintah pun menargetkan, 8 ribu guru akan disuntik vaksin virus corona.
Bila seluruh guru telah divaksin, pemerintah akan melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar secara terbatas pada Juli. "Dari situ, kita evaluasi apakah bisa tatap muka penuh, mungkin pada bulan-bulan setelah itu," katanya.
Jokowi pun telah memerintahkan pemerintah daerah setempat untuk segera vaksinasi kelompok lansia dan petugas publik. Dengan demikian, laju penularan Covid-19 akan semakin berkurang.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga 18 Maret pukul 14.00, vaksinasi Covid-19 tahap pertama telah diberikan kepada 4.838.752 orang. Secara rinci, tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin sebanyak 1.434.691 orang, petugas publik 2.542.389 orang, dan lansia 861.672 orang. Adapun, pemerintah menargetkan tenaga kesehatan yang menerima vaksin sebanyak 1.468.764 orang, petugas publik 17.327.169 orang, dan lansia 21.553.118 orang.
Di antara negara tetangga, Singapura adalah negara yang paling cepat menjalankan vaksinasi Covid-19. Simak Databoks berikut:
Sebagai informasi, pemerintah tengah melakukan vaksinasi tahap kedua kepada pekerja publik dan lansia. Pekerja publik tersebut terdiri dari pendidik (guru & dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP, dan pelayan publik (perangkat desa, BUMN, BUMD, pemadam kebakaran).
Kemudian, pekerja transportasi publik yang meliputi pekerja tiket, masinis, pekerja bandara, pilot, pramugari, pekerja pelabuhan, pekerja Trans Jakarta dan MRT, supir bus, kernet, kondektur, supir taksi, dan ojek online. Selanjutnya, atlet, wartawan, dan pelaku sektor pariwisata (staf hotel, restauran dan tempat wisata).
Adapun, pekerja publik dimasukan pada vaksinasi tahap kedua lantaran mereka turut menjadi garda terdepan masyarakat. Sementara, lansia memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi.
Secara keseluruhan, vaksinasi tahap kedua akan diprioritaskan di 7 provinsi di Jawa dan Bali. Sebab, tujuh provinsi tersebut merupakan zona merah dengan jumlah pasien dan tingkat penyebaran tertinggi di Indonesia.
Dengan demikian, sebanyak 70% vaksin pada tahap kedua akan dialokasikan untuk Jawa dan Bali. Selebihnya, 30% vaksin akan didistribusikan di luar Jawa dan Bali.