Eks Presiden Bank Dunia Cinta Batik dan Kagumi Presiden Jokowi

Cahya Puteri Abdi Rabbi
23 Maret 2021, 13:27
jim yong kim, batik, jokowi,
Katadata/Arief Kamaludin
Managing Director IMF Christine Lagarde (kanan) dan Presiden World Bank Group Jim Yong Kim, mengenakan batik dalam Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018, di Nusa Dua,Bali, Kamis, (11/10).

Mantan Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim menunjukkan antusiasmenya saat menghadiri diskusi virtual DBS Asian Insight dan IDE Katadata 2021 pada Senin (22/3). Kim mengatakan bahwa ia senang bisa memakai batik Indonesia miliknya lagi untuk tampil di acara ini.

“Saya sangat senang bisa hadir bersama teman-teman di Indonesia walaupun hanya secara virtual. (Acara) ini memberikan saya kesempatan untuk mengenakan batik Indonesia saya,” kata Jim Yong Kim yang terlihat menggunakan batik berwarna biru keunguan.

Batik biru keunguan ini juga pernah ia pakai saat menghadiri pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Grup Bank Dunia di Bali pada Oktober 2018 silam.

Kesukaan Kim terhadap batik ditunjukkannya pada beberapa kali kunjungannya ke Indonesia, di mana ia selalu mengenakan batik. Kunjungan pertama Kim ke Indonesia terjadi pada Mei 2015. Ketika itu ia bertemu dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden (ketika itu) Jusuf Kalla, serta beberapa pejabat pemerintah lainnya.

Ketika itu dia mengenakan batik berwarna biru ketika memberikan keterangan di Istana Negara, didampingi oleh Bambang Brodjonegoro yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Keuangan. Pada kunjungannya ketika itu Kim menawarkan pinjaman sebesar US$ 12 miliar kepada pemerintah Indonesia.

Kemudian pada akhir Juli 2017 Kim kembali menyambangi Indonesia. Saat bertemu dengan Jokowi, Kim ketika itu mengenakan batik coklat lengan panjang, kontras dengan Jokowi yang mengenakan setelan jas dengan dasi berwarna merah.

Sementara kunjungan terakhirnya terjadi pada Desember 2019, di mana ia sudah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Grup Bank Dunia.

Penggemar Berat Presiden Jokowi

Jokowi dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim
Jokowi dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (www.setkab.go.id)

Kim juga menyampaikan kekagumannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya penggemar berat Presiden Jokowi, juga teman saya Pak Luhut Pandjaitan dan juga Sri Mulyani. Saya pikir mereka adalah sebagian dari pemimpin yang paling efektif yang saya kenal di dunia," ujarnya.

Kim mengatakan bahwa ia sangat terkesan dengan political will yang ditunjukkan Jokowi dalam mengatasi masalah stunting pada anak dan juga eksekusinya yang menurutnya tepat. Menurutnya Covid-19 dapat dipastikan membuat target Jokowi dalam mengatasi stunting terhambat.

"Tapi tetap saja, saya terkesan dengan kemajuan yang telah dibuat, apalagi ini adalah masalah yang sangat sulit. Tapi saya sangat yakin Indonesia bisa mengatasinya," kata dia.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya.

Pada kesempatan tersebut ia memaparkan mengenai pentingnya berinvestasi di sektor tenaga medis untuk bisa mengendalikan pandemi Covid-19. Dia optimistis Indonesia dapat menanggulangi pandemi ini dengan cepat melalui program investasi di sektor tenaga medis.

Sebelumnya Kim mengatakan investasi di sektor tenaga medis ini adalah dengan merekrut warga lokal untuk diberikan uang tunai dan pelatihan mengenai pandemi Covid-19, seperti bagaimana cara melakukan contact tracing terhadap warga yang terinfeksi Covid-19.

“Sehingga mereka tidak hanya bisa melakukan contact tracing, tapi mereka juga dapat membantu menjangkau masyarakat untuk program vaksinasi dan bisa juga mendistribusikan vaksin,” kata Kim dalam sesi “How To Defeat Covid-19 : Invest in The Public Health and Go On The Offense”.

Dia mengatakan program ini sejalan dengan Human Capital Index Program yang diluncurkan di Bali pada Annual Meeting Internasional Monetary Fund (IMF) dengan Bank Dunia pada Oktober 2018.

“Pada pertemuan tahunan itu kami menunjukkan bahwa berinvestasi di bidang kesehatan adalah cara yang sangat ampuh untuk pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...