Pengembangan Kawasan, Jokowi Akan Pindahkan PTDI & Pindad ke Kertajati
Presiden Joko Widodo akan memindahkan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pindad (Persero) dan PT Dirgantara Indonesia dari Kota Bandung ke Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Langkah ini untuk memacu pengembangan kawasan sekitar bandara yang telah beroperasi sejak 2018 lalu.
Hal ini diperlukan mengingat Kertajati akan semakin berkembang dengan adanya jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang ditargetkan rampung Desember 2021. Sedangkan lahan yang ditinggalkan PTDI dan Pindad akan digunakan untuk bisnis yang relevan di Bandung seperti pariwisata.
“Konsolidasi seperti ini akan memberikan optimisme agar bandara Kertajati dan kawasan sekitarnya berkembang pesat,” kata Ridwan saat konferensi pers virtual, Senin (29/3).
Tak hanya itu, Bandara Kertajati juga akan difungsikan sebagai pusat Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) terutama pesawat TNI Angkatan Udara. Bahkan, Ridwan mengatakan sudah ada maskapai penerbangan Asia yang menyatakan minat mengembangkan MRO di sana. “Jadi bisnisnya bukan hanya penumpang tapi ada perawatan dan kargo,” katanya.
Dia mengatakan Bandara Kertajati dan sekitarnya merupakan wilayah yang vital dalam kawasan strategis Rebana. Kawasan yang membentang dari Pelabuhan Patimban hingga Cirebon ini ditargetkan bisa menjadi mesin ekonomi regional RI dalam 10 tahun ke depan.
Demi mewujudkan hal tersebut, maka Jokowi siap menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mempercepat pengembangan wilayah Jabar. “Untuk menjadi dasar hukum pemerintah pusat dalam mengintervensi pembangunan infrastruktur,” kata Ridwan.
Di kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan selain pesawat AU, Bandara ini juga akan fokus pada MRO pesawat pemerintah. Beberapa yang akan menggunakan fasilitas hangar antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas), Kemenhub, hingga Kepolisian RI.
“Tidak saja pemerintah, tapi MRO ini juga bisa digunakan untuk pesawat private,” kata Budi.
Sedangkan untuk memacu jumlah penumpang, Jokowi menginstruksikan agar warga Jabar dan Jawa Tengah bagian timur menggunakan Bandara Kertajati untuk perjalanan haji dan umrah.