Pasokan Vaksin Menipis, Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi Lansia
Pasokan vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Indonesia akan berkurang seiring dengan pembatasan ekspor dari produsen seperti India. Seiring dengan hal itu, pemerintah akan memprioritaskan vaksinasi untuk mereka yang lebih memerlukan seperti mereka yang berusia lanjut.
Jumlah vaksin yang tersedia pada Maret dan April semestinya mencapai 30 juta dosis. Namun, pemerintah hanya mendapatkan vaksin 20 juta dosis selama dua bulan.
"Dengan keterbatasan vaksin, kita arahkan suntikan terutama untuk lansia dulu," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (5/4).
Budi menjelaskan, kelompok lansia merupakan mereka yang rentan menurun kondisinya jika terkena Covid-19. Dari seluruh pasien yang meninggal, sebanyak 50 persen di antaranya merupakan lansia.
Padahal, dari total kasus positif Covid-19 sekitar 1,5 juta orang, hanya 10 persen penduduk di atas 60 tahun yang terpapar virus corona. Ini artinya, mereka tiga kali lebih rentan meninggal dibandingkan penduduk nonlansia jika terinfeksi corona.
"Sehingga rekan-rekan di atas 60 tahun adalah orang-orang yang paling rentan, paling rawan terkena dan wafat," ujar dia.Bila stok masih tersisa, pemerintah akan melanjutkan vaksinasi kepada guru agar belajar tatap muka bisa dilakukan mulai Juli.
Saat ini, pemerintah tengah bernegosiasi dengan negara produsen vaksin. Budi berharap, stok akan kembali normal pada Mei mendatang sehingga kecepatan vaksinasi akan meningkat.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu pun berharap, libur panjang tidak akan menganggu momentum perbaikan kasus Covid-19. "Jadi rakyat tidak merasa letih kalau kemudian kasus naik lagi dan harus rem kegiatan," katanya.
Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 yang melonjak di beberapa negara membuat pasokan vaksin ke Indonesia terancam. Ini lantaran negara produsen seperti India memerlukan vaksin untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut.
Tak hanya India, Uni Eropa juga sempat mengencangkan ekspor vaksin AstraZeneca ke luar wilayah tersebut. Ini lantaran beberapa negara di sana mulai mengalami gelombang tiga Covid-19.