6 Helikopter BNPB Distribusikan Bantuan bagi Korban Banjir NTT
Upaya penanganan bencana banjir bandang, tanah longsor dan gelombang pasang yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berlangsung. Hingga Kamis (8/4), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mendistribusikan sejumlah bantuan logistik ke wilayah terdampak.
Sebagian bantuan tersebut telah sampai di Bandar Udara (Bandara) El Tari, Kupang, NTT. Di antaranya berupa; 120 buah kasur lipat, 5.000 selimut, 20.000 alat rapid test antigen, 5.040 pak pembalut, 260 paket perlengkapan bayi, 16 unit tenda pengungsi, makanan, dan 200.000 masker.
Selanjutnya, petugas juga akan mendatangkan bantuan berupa tambahan masker, tenda pengungsi dan ratusan unit lampu air garam dari Jakarta.
BNPB juga mengerahkan enam unit helikopter untuk mendistribusikan logistik. “BNPB telah mempersiapkan enam unit helikopter, tiga diantaranya sudah berada di Maumere dan Larantuka untuk membantu operasional di pulau Adonara, Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor,” kata Kepala BNPB Letnan Jendral TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo, Kamis (8/4).
Doni juga menyampaikan bahwa pada Sabtu (10/4) esok, giat operasi helikopter akan digencarkan pada sejumlah wilayah yang terdampak cukup parah.
“Pada Sabtu, kami akan mengoperasikan satu unit helikopter khusus di Kabupaten Alor dan Pulau Pantar. Lalu ada dua unit lainnya untuk melayani wilayah Rote Ndao, Malaka dan Sabu Rayuwa. Sedangkan satu unit helikopter juga disediakan untuk melayani kebutuhan di Pulau Sumba,” jelas Doni.
Adapun dua unit pesawat fixed wing dari Garuda dan pesawat kargo BNPB untuk melayani seluruh wilayah terdampak yang masih membutuhkan bantuan.
Selain bantuan logistik, BNPB bekerja sama dengan berbagai pihak dalam memberikan bantuan berupa kebutuhan medis, obat-obatan, anjing pelacak hingga pelayanan masyarakat terdampak melalui dapur lapangan.
Anjing Pelacak Bantu Pencarian Korban
Sejumlah anjing dengan kualifikasi rescue (SAR) dog dan K9 diterjunkan untuk membantu dalam pencarian korban hilang akibat banjir bandang, gelombang pasang dan tanah longsor di NTT. Hingga kini, puluhan warga di Lembata, Flores Timur dan Alor masih dilaporkan hilang akibat bencana yang dipicu oleh Siklon Tropis Seroja tersebut.
BNPB mendapatkan dukungan Polri dan Jakarta Rescue untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi dengan anjing pelacak di lokasi tersebut. Jakarta Rescue mengirimkan tujuh anjing pelacak, sedangkan Polri mengirimkan enam anjing K9. Hari ini, Mabes Polri akan menambah 10 anjing untuk membantu pencarian.
Dalam rapat koordinasi penanganan darurat bencana akibat Siklon Tropis Seroja, Doni menyampaikan bahwa anjing pelacak sangat membantu petugas dalam pencarian korban maupun dalam mengarahkan alat berat di lokasi.
“SAR dog efektif untuk menyasar jenazah yang tertimbun,” ujar Doni pada Kamis (8/4) secara virtual dalam konferensi pers.