Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 di Atas 7%
Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal II di atas 7% secara tahunan. Ia meminta pemerintah daerah untuk mendukung upayanya ini.
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi pada periode April-Juni akan menjadi titik penentu bagi pertumbuhan keseluruhan tahun ini. Bila tak mencatatkan hasil positif, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV juga akan sulit meningkat.
"Kita harus bisa meningkatkan, menaikkan paling tidak di atas 7% di kuartal II.," kata Jokowi pada Pengarahan kepada Peserta Rapat Koordinasi Kepala Daerah Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/4).
Karena itu, ia meminta kepala daerah tidak menghambat izin investasi. Saat ini, Undang-Undang Cipta Kerja telah diimplementasikan. Ia meminta, kepala daerah turut mendukung penerapan aturan tersebut.
"Kalau memperlambat izin investasi artinya apa? Memperlambat pertumbuhan ekonomi daerah. Yang artinya juga memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Simak Databoks berikut:
Seiring penerbitan UU Cipta Kerja, perizinan investasi di tingkat pusat menjadi semakin cepat. Namun, hal ini perlu didukung dengan kecepatan izin di tingkat daerah agar pertumbuhan ekonomi lebih merata.
Terlebih, pertumbuhan ekonomi daerah menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Bila ekonomi daerah stagnan, ekonomi nasional juga tidak akan meningkat.
Adapun, upaya peningkatan ekonomi bisa dilakukan dengan mendorong belanja pemerintah. Namun, mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak bisa meningkat secara signifikan.
Untuk itu, pemerintah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi dan ekspor. "Saya betul-betul menekankan mengenai investasi ini," ujarnya.
Di sisi lain, investasi turut memberikan pendapatan bagi kepala daerah. Selain itu, investasi juga meningkatkan pendapatan pajak bagi negara.
Sebagaimana diketahui, sebesar 76% pendapatan negara diperoleh dari pajak. Sedangkan, sumbangan pajak terbesar berasal dari badan usaha atau perusahaan terbuka.
"Oleh sebab itu, berikan dukungan penuh kepada dunia usaha yang ingin investasi," katanya.