Kesadaran Pengelolaan Sampah Minim, Penegakan Hukum Perlu Dilakukan

Image title
22 April 2021, 19:36
pengelolaan sampah,
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Pemulung memilah sampah yang masih bernilai di tempat pembuangan sampah sementara di kawasan Kalibata, Jakarta, Sabtu (17/4/2021).

Persoalan sampah merupakan permasalahan yang sangat kompleks untuk dihadapi. Oleh sebab itu, penerapan pengelolaan sampah yang dikenal dengan konsep 3R (reduce, reuse dan recycle) penting untuk dilaksanakan.

Head of Communication & Engagement dari Waste4Change Hana Nur Auliana menilai membangun kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab membutuhkan waktu. Oleh karena itu diperlukan upaya yang lebih masif, salah satunya penegakkan hukum di tingkat daerah.

"Kami sudah di tahap pemilahan sampah. Harus ada penegakan hukum lebih ketat," ujarnya dalam Webinar Katadata bertajuk "Earth Day Forum 2021: Satu Langkah Menuju Gaya Hidup Hijau", Kamis (22/4).

Dia bercerita bahwa dalam enam tahun terakhir Waste4Change telah melakukan riset untuk pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Mulai dari level edukasi, konsultasi sampah, hingga penanganan sampah.

Dengan fokus membentuk sistem dan memfasilitasi setiap orang yang sudah sadar dengan isu sampah, serta bekerja sama dengan para komunitas dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mempunyai minat yang sama.

Meski demikian, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya mengenai penegakan hukum yang dinilai masih longgar, terutama di daerah.

"Masih ada gap (jarak) dengan penegakan hukum di daerah sehingga banyak masyarakat yang melihat kok di daerah ini gak gitu banget setelah Waste4Change masuk kok malah jadi ribet," ujarnya.

Senior Product Manager Garnier Indonesia Diana Beauty menyampaikan setiap satu menit masyarakat di Indonesia menghasilkan sekitar 13 ton sampah plastik. Jika hal itu diakumulasikan per hari, maka jumlahnya akan lebih besar.

Untuk itu ia mengajak masyarakat lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan sampahnya melalui #OneGreenStep guna menciptakan dampak positif menuju keberlanjutan.

Misalnya bisa memulainya dengan menggunakan tempat minum sendiri di saat membeli kopi. "Faktanya mengerikan, tapi jangan khawatir kita bisa mulai dari diri kita sendiri," ujarnya.

Guna mengurangi polusi sampah plastik. Garnier sendiri telah bekerja sama dengan eRecycle untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya program daur ulang. Melalui kerja sama ini perusahaan menyediakan aplikasi penjemputan sampah ke rumah konsumen.

Adapun hingga saat ini aplikasi tersebut telah terunduh sebanyak 62 ribu pengguna dan memuat 6,3 ton sampah pada pekan lalu. "Ini sampah bukan hanya dari Garnier tapi dari masyarakat. Jadi kita sangat senang dengan capaian ini," ujarnya.

Tak hanya itu, guna menanggulangi persoalan sampah plastik akibat kebiasaan masyarakat yang saat ini suka berbelanja online. Maka perusahaan mengganti bubble wrap dengan flutter lainer berbahan kertas dalam pengiriman produk. Hasilnya perusahaan menghemat 36,5 ton plastik di 2021.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...