Pasar Tanah Abang Membeludak, Anies Ubah Jadwal KRL dan Lalu Lintas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun tangan mengatasi membeludaknya pengunjung Pasar Tanah Abang dalam dua hari terakhir ini. Beberapa kebijakan diambil agar masyarakat tak berkerumun di pasar sehingga berisiko menularkan Covid-19.
Salah satunya adalah meminta operator kereta Jabodetabek yakni PT Kereta Commuter Indonesia tidak berhenti di Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00 sampai 19.00 WIB. Sebab, ribuan warga kerap pulang dari pasar pada sore hari.
Dari 87 ribu pengunjung Pasar Tanah Abang, sebanyak 45 ribu menggunakan moda kereta api. Sebagai alternatif, baik pengunjung maupun pedagang pasar bisa menggunakan bus TransJakarta yang beroperasi dari Jatibaru menuju berbagai stasiun.
“Akan ada perubahan jadwal KCI yang melintasi Stasiun Tanah Abang,” kata Anies dalam siaran Kompas TV, Minggu (2/5).
Langkah berikutnya, melarang pedagang yang berjualan di luar kawasan pasar. Ini lantaran banyak pedagang di pasar menitipkan barang jualannya untuk dijual di lapak yang ada di luar pasar.
Selain itu, Pemprov akan merekayasa lalu lintas dan mengatur jumlah pengunjung yang masuk ke Pasar Tanah Abang. Apabila pasar dalam kondisi penuh, petugas akan menutup jalan serta pintu masuk pasar. “Jadi buka tutup pintu pasar,” kata Anies.
Selain itu, jam buka pasar akan dipisahkan demi mencegah kerumunan keluar bersamaan. Anies mengatakan akan ada lapak yang tutup pukul 16.00 serta 17.00 WIB.
Selain itu, Pemprov bersama Tentara Nasional Indonesia dan Polda Metro Jaya akan menempatkan 2.500 petugas demi mencegah kerumunan. Aparat terdiri dari Brimob, Sabhara, Kodam Jaya, Marinis, Kopaskhas, serta Satpol PP. “Untuk menjaga protokol kesehatan,” ujar Anies.
Kebijakan tersebut diambil Anies usai menggelar inspeksi pasar tersebut pada Minggu (2/5). Anies datang bersama Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman.
Terakhir, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta warga berbelanja di pasar-pasar lain yang ada di Jakarta. Hal ini agar masyarakat tak memadati Pasar Tanah Abang yang berisiko.