Ketimbang Tes Acak, KAI Diminta Antigen Covid-19 Semua Penumpang KRL
PT KAI Commuterline Jabodetabek melakukan tes Covid-19 swab antigen secara acak kepada penumpang KRL selama satu minggu. Namun, epidemiolog menilai tes acak tersebut hanya pemeriksaan formalitas.
Hal tersebut lantaran tes sebenarnya harus dilakukan dengan sampel yang lebih besar. Dengan demikian keberadaan virus corona di tengah penumpang transportasi umum bisa diketahui.
"Seperti formalitas saja. Yang diperiksa hanya beberapa orang, harusnya penumpang di gerbong dikeluarkan semua lalu dites," kata epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono saat dihubungi Katadata.co.id, Senin (21/6).
Sementara, Vice President Corporate Secretary PT KCI Anne Purba mengatakan, tes acak antigen pada hari pertama (22/6) dilakukan kepada 210 orang. Dari jumlah itu, sebanyak lima orang reaktif Covid-19.
"Kelimanya tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan dan kemudian dilaporkan ke Satgas Covid setempat," ujar dia.
Adapun, jumlah pengguna KRL hingga pada Senin (22/6) pukul 16.00 WIB tercatat ada 269.239 orang. Jumlah itu berkurang sekitar 17% dibanding pekan lalu di waktu yang sama yang mencapai 320.766 orang.
Tes antigen acak itu dilakukan di enam stasiun dengan volume pengguna yang tinggi, yaitu Bogor, Bekasi, Cikarang, Tangerang, Manggarai, dan Tanah Abang. Deteksi dilakukan sebelum pengguna membeli tiket atau tap masuk di gate elektronik stasiun.
Para pengguna yang memiliki hasil negatif boleh melanjutkan perjalanan, sedangkan yang positif tidak diizinkan naik KRL dan datanya di laporkan ke Satgas Covid-19 setempat.
Tes acak antigen ini merupakan tindaklanjut permintaan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memberikan peringatan kepada masyarakat bahwa kasus Covid-19 sedang meningkat. Dengan demikian, masyarakat diharapkan tidak melakukan perjalanan jika tidak ada keperluan mendesak.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya telah melakukan penerapan protokol kesehatan dengan ketat terhadap penumpang KRL. KAI mewajibkan penumpang memakai masker, mencuci tangan, memberi tanda tempat duduk dan tempat berdiri agar penumpang dapat menjaga jarak, serta membatasi kapasitas penumpang hanya 74 orang di setiap gerbong.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan