Helikopter Dikerahkan Padamkan Kebakaran di Gunung Ile Lewotolok, NTT

Image title
Oleh Maesaroh
30 Juli 2021, 08:40
Kebakaran Lahan di Lereng Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
BNPB
Kebakaran Lahan di Lereng Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan dan lahan (karhutla) di sekitar lereng Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kebakaran terjadi karena lontaran lava pijar erupsi Gunung Ile Lewotolok.

Kebakaran yang terjadi pada Rabu lalu (28/9) dikhawatirkan bisa mengancam rumah-rumah adat, lahan dan pemukiman warga setempat.

Menurut BNPB, Pemerintah Kabupaten Lembata, Kamis (29/7),  telah meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT untuk pengerahan helikopter. Pemerintah setempat sebenarnya  sudah melakukan upaya pemadaman api sejak dini. Namun demikian, kini api belum dapat dikendalikan sepenuhnya hingga Kamis (29/7). Api sulit dipadamkan  karena keterbatasan alat. Petugas yang dibantu masyarakat setempat hanya menggunakan peralatan manual.

“Keterbatasan peralatan pendukung dan kendala fisik di lapangan, termasuk titik-titik api tersebut masih berada dalam kawasan rawan bencana, radius tiga kilometer dari puncak gunung,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapo Bali, A.P.,M.T.  seperti disampaikan dalam siaran pers BNPB, Kamis (29/7).

Dengan pengeboman air atau water-bombing, pemadaman dapat dilakukan dengan efektif tanpa risiko korban jiwa mengingat lokasi berada pada radius berbahaya erupsi gunung api.

Menyusul permintaan tersebut, Kepala BNPB Ganip Warsito memerintahkan jajarannya untuk menggerakkan helikopter water-bombing guna membantu pemadaman dan mencegah potensi kejadian serupa mengingat kondisi Gunung Ile Lewotolok masih aktif.

Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 28 Juli 2021, pukul 00.00 – 06.00 Wita, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi yang disertai dentuman kuat dan lontaran lava pijar. Material vulkanik terlontar hingga 700 – 800 meter ke arah selatan-barat daya. Saat itu, asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal serta tinggi sekitar 50 hingga 1.000 meter dari puncak gunung.

Sementara itu, kondisi aktivitas vulkanik pada tingkat III atau ‘Siaga’ perlu dicermati para petugas dan warga yang melakukan pemadaman api. Terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan sejumlah rekomendasi antara lain, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Selain Gunung Ile Lewotolok, Gunung Merapi juga mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2,5 kilometer ke arah barat, Kamis (29/7). Kejadian ini terjadi pada pukul 00.53 WIB. 

“Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 57 milimeter (mm) dan durasi 198 detik,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, dikutip dari Antara.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan dapat berdampak ke sektor selatan-barat daya. sehingga warga diimbau mewaspadai potensi bahayanya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...