Belajar dari AS, Vaksinasi Penting untuk Menekan Kematian Akibat Covid

Arofatin Maulina Ulfa
10 Agustus 2021, 08:00
Warga menggunakan kostum cosplay karakter anime jepang mengikuti antrean untuk menjalani vaskinasi Covid-19 di Jakarta Convention Hall A dan B, Jakarta, Sabtu, (31/7/2021). Upaya mendorong target vaksinasi Kementerian Kesehatan mencapai 208.265.720 total
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Warga menggunakan kostum cosplay karakter anime jepang mengikuti antrean untuk menjalani vaskinasi Covid-19 di Jakarta Convention Hall A dan B, Jakarta, Sabtu, (31/7/2021).

Saat ini belum ditemukan cara lain untuk menekan laju kematian akibat Covid-19 kecuali dengan vaksinasi. Hal ini disampaikan oleh Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) Amerika Serikat.

Dikutip dari Cnet.com, hal tersebut berdasarkan temuan CDC bahwa sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dan meninggal ternyata belum sepenuhnya divaksinasi. Sementara lebih dari 97 persen kasus rawat inap akibat Covid-19  saat ini juga orang yang belum divaksinasi.

"Ada pesan yang cukup jelas bahwa ini menjadi pandemi bagi mereka yang tidak divaksinasi," ujar Rochelle. 

Sebelumnya, pada pada awal Juli, Kepala Penasehat Medis Presiden AS Anthony Fauci mengatakan kepada CBS bahwa 99,2 persen kematian akibat Covid-19 adalah orang yang tidak divaksinasi.

Di negara bagian Texas seperti dilaporkan Texas Tribune, 99,5 persen orang yang meninggal karena Covid-19 sejak Februari hingga 14 Juli tidak mendapatkan vaksinasi. Vaksin memang baru tersedia untuk orang dewasa di negara bagian itu pada akhir Maret. 

Sementara di Missouri selatan, negara bagian yang disebut sebagai hot spot varian Delta, hampir setiap kasus Covid-19 yang berada di rumah sakit Springfield merupakan pasien yang tidak divaksinasi.

Apa yang terjadi di AS ini mencerminkan pentingnya percepatan vaksinasi, termasuk di Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Menurut Kementerian Kesehatan, ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu maka dapat memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit tersebut. 

Meski demikian, upaya vaksinasi bukanlah hal yang mudah. Saat ini, masih ada masyarakat yang enggan melakukannya. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik, sebanyak 15,8 persen responden mengaku enggan mengikuti vaksinasi karena khawatir terhadap efek sampingnya. Sementara itu, sebanyak 4,2 persen responden menilai efektivitas vaksin masih meragukan.

Di luar itu, alasan belum melakukan vaksinasi terkait persoalan teknis seperti faktor kesehatan, sedang hamil, serta sarana dan akses jalan yang sulit.  Alasan lainnya ialah masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi  dan menunggu jadwal untuk menerima suntikan vaksin.

Berdasarkan data per 8 Agustus 2021, sebanyak 50.497.940 orang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Jangkauannya sebesar 24,25 persen dari target vaksinasi 208.265.720 orang. Adapun yang sudah menerima vaksin dosis kedua sebanyak 11,42 persen.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...