Rasio Tes Positif Perlu Jadi Indikator Penting Roadmap Prokes Covid-19

Cahya Puteri Abdi Rabbi
19 Agustus 2021, 18:52
Covid-19, roadmap, gerakan 3M
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Petugas gabungan memeriksa dokumen syarat melakukan perjalanan pengendara yang hendak memasuki Kota Banjarmasin saat sosialisasi pemberlakuan pengetatan di Pos PPKM Jalan Ahmad Yani Km 6, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (18/8/2021). Polresta Banjarmasin dalam pelaksanaan PPKM Level 4 mendirikan enam posko pengetatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang masuk ke Kota setempat sesuai instruksi Mendagri No. 34 Tahun 2021. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.

Pemerintah tengah menyusun peta jalan atau roadmap protokol kesehatan pada enam aktivitas utama agar masyarakat bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Epidemiolog menilai pembuatan roadmap sangat penting, namun harus memenuhi sejumlah indikator.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, pembentukan roadmap harus memenuhi sejumlah indikator, salah satunya ketika jumlah test positivity rate di Indonesia ada di bawah 5%.

“Roadmap dibuat bukan hanya soal tingkat vaksinasi, tetapi harus dilihat seberapa banyak wilayah dengan tingkat positivity rate di bawah 5%, jumlah kematian harus 1 per 100 ribu orang, dan jumlah kasus infeksi 10 per 100 ribu orang,” kata Dicky kepada Katadata, Kamis (19/8).

 Menurutnya, penyusunan roadmap hidup bersama Covid-19 memang sudah menjadi keharusan setiap negara. Ia mengatakan, penerapan roadmap ini sudah mulai bisa dilakukan secara bertahap.

“Tahapan itu harus mulai dilakukan dari sekarang sebagai target. Tidak ada penetapan waktu kapan roadmap ini bisa diterapkan secara penuh, semua tergantung penanganan masing-masing daerah, yang jelas harus ada indikatornya,” kata dia.

Untuk mencapai target tersebut, Dicky menekankan agar pemerintah meningkatkan testing, ia mengatakan bisa saja masyarakat disediakan alat untuk melakukan tes secara mandiri di rumah masing masing. Namun, harus dipastikan bahwa akurasi hasilnya semakin baik, mudah dilakukan dan aman.

Untuk mempercepat proses tracing atau pelacakan kasus Covid-19, penggunaan QR code untuk mengontrol mobilitas masyarakat seperti yang dilakukan pemerintah Singapura menurutnya juga perlu diterapkan untuk mempermudah pelacakan kasus.

“Prediksi saya semua negara akan sama. Standarnya nanti akan menggunakan QR code untuk tracing,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...