KPU Buka Data Pemilu 2019 ke Publik, Ini Situsnya
Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka data terkait Pemilu 2019 yang bisa diakses oleh masyarakat luas melalui situs www.opendata.kpu.co.id
Ketua KPU Ilham Saputra menegaskan ini merupakan inovasi KPU dalam mengikuti perkembangan teknologi untuk menyediakan akses data via elektronik. Data terbuka ini bisa diakses oleh pemerintah dan masyarakat luas. “Data ini dapat diakses serta dimanfaatkan oleh masyarakat umum sebagai bentuk transparansi kepada publik terkait data yang dimiliki oleh KPU,” tegas Ilham, Rabu (29/9).
Adapun data yang bisa diakses meliputi data pencalonan, daerah pemilihan, DPT, hasil penghitungan suara hingga data kebutuhan logistik pemilu 2019. Secara simbolis, KPU pun menyerahkan data terkait Pemilu 2019 kepada Kementerian Dalam Negeri.
“Kita mengacu Undang-undang nomor 7 tahun 2017, pasal 14 huruf K yang kemudian mewajibkan KPU menyerahkan data hasil pemilu kepada pemerintah dan parpol berupa data hasil perolehan suara DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan data pemilih terakhir 2019,” ujar Ilham.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bachtiar mengapresiasi langkah KPU ini. Ia juga memuji kinerja KPU atas capaian angka partisipasi pemilu yang mencapai 81,9% yang besarannya melampaui rencana pembangunan nasional yang hanya dipatok 77% saja.
“Namun ini juga sekaligus menjadi tantangan. Karena bagaimana nanti 2024 bisa paling tidak sama 81% atau melampaui,” kata Bachtiar, Rabu (29/9).
Kemendagri juga memuji kinerja KPU dalam penyelenggaraan pemilu saat pandemi covid-19 tengah melanda Indonesia. Ia mengaku beberapa negara menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Pemilu 2019.
“Saya mendampingi Mendagri menerima beberapa duta besar seperti Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat yang menyampaikan apresiasi yang tinggi,” ujar Bachtiar
Berkat kinerja tersebut, Kemendagri optimistis akan penyelenggaraan Pemilu pada tahun 2024 mendatang. “Kita menuju 2024 melalui tahapan yang sudah kita lalui, dalam keadaan pandemi yang tentu tidak lebih rumit dari 2020 karena kita sudah punya pengalaman di 2020. Saya percaya bisa mengawal tahun 2024 nanti,” kata Bachtiar.
Penyumbang Bahan: Mela Syaharani