Gaduh Anjuran Poligami, Ini Kata Pengamat Soal Elektabilitas PKS

Rezza Aji Pratama
1 Oktober 2021, 18:40
PKS Surahman
Katadata
Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat memberikan keterangan soal pencabutan anjuran poligami, Kamis (30/9. Dok. PKS

Pengamat politik menilai polemik anjuran poligami oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa merugikan sekaligus menguntungkan elektabilitas partai.

Pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiatri mengatakan citra poligami sebenarnya sudah melekat di PKS. Meskipun tidak terang-terangan mengampanyekan poligami dalam kebijakannya, tidak sedikit kader PKS yang berpoligami.

“Ini sudah jadi rahasia umum saja,” ujarnya kepada Katadata, Jumat (1/10).

Kebijakan partai yang menganjurkan poligami ini bisa memperkuat basis pendukung loyal PKS. Namun, Aisah juga melihat ada risiko besar yang harus dihadapi. Poligami sudah lama menjadi isu kontroversial sehingga bisa jadi PKS akan kesulitan meraih suara dari kelompok yang lebih luas. 

Aisah melanjutkan elektabilitas PKS sejatinya selalu stabil. Partai ini juga dikenal memiliki sistem rekrutmen dan kaderisasi yang kuat dibandingkan dengan partai politik lainnya di Indonesia. Namun, ia menilai PKS adalah partai kelas menengah yang perlu memperluas basis pendukungnya. Apalagi kemunculan partai-partai baru seperti Gelora dan Partai Ummat juga akan menguji kesetiaan pendukung PKS.

Kendati demikian, Aisah berpendapat partai-partai baru akan sulit ikut berkontestasi di Pemilu 2024. Mereka harus memiliki modal sosial dan finansial yang kuat agar bisa bersaing. Salah satu partai yang harus membuktikan diri adalah Gelora yang dipimpin oleh Anis Matta. Menurut Aisah, Anis Matta memiliki basis pendukungnya sendiri sejak masih memimpin PKS. 

Terkait dengan bursa capres, Aisah menilai saat ini persaingan masih sangat dinamis. Ia belum melihat satu sosok menonjol yang akan menjadi calon kuat di Pemilu 2024. Di sisi lain, PKS sudah memulai gerilya politik dengan mendekati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ini terlihat dari aktivitas panen raya antara Emil dan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri di Karawang pada 28 September silam. 

“Saya rasa ini hanya sekadar tes ombak. Semua sedang mencari peluang sekarang,” ujar Aisah.

Sebelumnya, PKS meluncurkan program solidaritas tiga pihak di mana salah satu isinya menganjurkan poligami bagi para kadernya. Partai beralasan anjuran itu dimaksudkan kepada mereka yang mampu secara finansial untuk membantu janda dan fakir pendek. 

Anjuran itu rupanya berumur pendek. Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat menegaskan pihaknya sudah mencabut Tazkirah No.12 tersebut untuk meredam kegaduhan di ranah publik.  “Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia," kata Surahman dalam keterangan resmi, Kamis (1/10).




Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...