Jokowi Akan Pamer Jurus RI Atasi Covid-19 dalam KTT G20 Tahun Depan
Kasus penularan Covid-19 terus menurun sejak puncaknya pada pertengahan Juli 2021 lalu. Oleh sebab itu Presiden Joko Widodo akan memamerkan kemampuan Indonesia dalam mengendalikan virus corona dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada 2022 mendatang.
Sebagai informasi, Indonesia akan memegang jabatan sebagai Presidensi G20 tahun depan. Sedangkan pertemuan pemimpin 20 negara dengan ekonomi terbesar itu akan digelar di Bali tahun depan.
"Kita juga harus dapat memanfaatkan pelaksanaan KTT G20 ini sebagai showcase kemampuan Indonesia dalam mengendalikan Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi," kata Jokowi saat meninjau lokasi penyelenggaraan KTT tersebut di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/10).
Ia berharap, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat Bali dapat terus mengendalikan Covid-19. Untuk itu, Jokowi memerintahkan agar vaksinasi corona perlu ditingkatkan.
Presiden telah menerima laporan bahwa 98% masyarakat Pulau Dewata sudah menerima vaksin corona dosis pertama. Sementara itu, 79% masyarakat sudah meenrima suntikan dosis kedua. "Ini modal kita dalam persiapan G20 ke depan," katanya.
Tak hanya soal Covid-19, Jokowi juga ingin menampilkan kemajuan Indonesia dalam kekayaan budayanya. Tak hanya itu, ajang tersebut diharapkan bisa menunjukkan kepemimpinan RI dalam presidensi G20.
Mantan Wali Kota Solo itu juga yakin bahwa Bali memiliki reputasi dan pengalaman yang baik dalam menyelenggarakan acara internasional. Salah satu contohnya adalah pertemuan Dana Moneter Internasional - Bank Dunia pada 2019 lalu.
Sebagaimana diketahui, Indonesia telah ditunjuk menjadi presidensi KTT G20 pada 2022 mendatang. RI sekaligus menjadi negara Asia ke-5 yang menjadi tuan rumah pertemuan setelah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan KTT tersebut akan berlangsung pada periode 1 Desember 2021-30 November 2022. Di sela-sela pertemuan tersebut akan terdapat 150 pertemuan acara lainnya.
Rangkaian pertemuan terdiri dari working group, termasuk pertemuan tingkat menteri keuangan, dan dihadiri pula seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan. KTT G20 akan dihadiri dengan jumlah delegasi 500 hingga 5.800 untuk setiap acara sepanjang tahun.
"Pertemuan dilakukan secara hibrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian covid, dan dilakukan secara fisik sesuai parameter yang ada," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Menuju Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 virtual, Selasa (14/9).
Pemerintah juga akan memastikan pertemuan mengikuti parameter kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan dan melakukan prosedur sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Salah satu yang disiapkan adalah ketersediaan rumah sakit klasifikasi A.
Adapun, presidensi KTT G20 akan mengusung tema utama 'Recover Together, Recover Stronger', dengan lima pilar prioritas. Kelima pilar yang dimaksud ialah, peningkatan produktivitas untuk pemulihan, membangun ekonomi dunia yang tangguh pasca pandemi, dan menjamin pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.