Tekan Kasus Covid-19, Dua Kapal-Empat Bandara Bersiaga Hingga H+5 PON
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan dua Kapal Isolasi Terpusat (Isoter) dan empat bandara tetap bersiaga hingga H+5 (20 Oktober 2021) penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
“Saya telah instruksikan kepada Dirjen Perhubungan Laut agar kedua kapal isoter tersebut tetap berada di Papua hingga h+5 penutupan PON XX dan memastikan seluruh pasien yang dirawat di isoter ditangani dengan baik,” kata Budi dalam keterangan resminya, Selasa (12/10).
Adapun, dua kapal yang disiagakan dalam rangka mendukung kegiatan PON XX yakni Kapal KM Tidar di Jayapura dan KM Sirimau di Merauke.
Sedangkan, keempat Bandara yaitu Bandara Sentani di Jayapura, Bandara Mozes Kilangin di Timika, Bandara Domine Eduard Osok di Sorong, dan Bandara Mopah di Merauke.
Kesiapsiagaan tersebut merupakan tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan PON XX di Papua.
Dalam evaluasi ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN), meminta para menteri, termasuk Menhub, untuk tetap mengawasi para peserta yang masih ada di Papua, hingga H+5 setelah penutupan PON pada 15 Oktober 2021.
Budi menyampaikan, KM Tidar telah berada di Jayapura sejak 12 Agustus lalu atau sebelum penyelenggaraan PON.
Kapal yang dioperasikan PT Pelni tersebut dijadikan sebagai tempat isoter dalam rangka mengendalikan pandemi Covid-19 di Jayapura.
Sementara itu, KM Sirimau telah berada di Merauke sejak 27 September, setelah mengakhiri tugas sebagai kapal isoter di Sorong.
KM Tidar memiliki kapasitas 929 bed (873 bed untuk pasien dan 56 bed untuk nakes), sedangkan KM. Sirimau dengan kapasitas 460 bed (449 bed untuk pasien dan 11 bed untuk nakes).
Saat ini, pasien isoter di KM Tidar terisi sebanyak total 15 orang. Terdiri 14 orang dari klaster PON dan satu orang dari klaster umum.
“Keberadaan kedua kapal isoter ini diharapkan dapat membantu pengendalian penyebaran Covid-19 di Papua,” ujarnya.
Kapal isoter ini diharapkan dapat menjadi alternatif ruang isolasi bagi para pasien Covid-19 tanpa gejala, sehingga mempercepat kesembuhan dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, dengan isolasi di kapal, diharapkan dapat membatasi ruang gerak penyebaran virus Covid -19 karena mobilitas pasien hanya dilakukan di atas kapal.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II tersebut memaparkan, selain kapal isoter, Kemenhub juga telah menyiapkan empat bandara.
Kemenhub akan berkoordinasi dengan operator maskapai, guna memfasilitasi kepulangan para atlet dan tim official dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Pemulangan atlet-atlet PON melalui bandara telah kita pastikan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat baik oleh pihak bandara maupun maskapai. Kita juga telah mengimplementasikan aplikasi Peduli Lindungi dan memastikan semua yang berangkat sudah melakukan vaksin dan tes PCR,” kata dia.