Satgas Covid-19 Soroti Kepatuhan Prokes Rendah di Papua hingga Sulut
Pemerintah mulai melonggarkan sejumlah aktivitas masyarakat bersamaan melandainya kasus corona dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyoroti adanya empat daerah tingkat kepatuhan protokol kesehatan yang rendah.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan wilayah tersebut adalah Papua, Maluku Utara, Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara. Bahkan skor kepatuhan mencuci tangan di Papua hanya 3, jauh di bawah rata-rata nasional yakni 8.
"Jadi memang empat provinsi ini menjadi tantangan bagi kita, untuk mendorong kepatuhan protokol kesehatannya," kata Sonny dalam acara Katadata Forum Virtual Series, Jumat (15/10).
Sonny menjelaskan beberapa faktor penyebab rendahnya tingkat kepatuhan protokol kesehatan di empat provinsi tersebut. Pertama, adanya persepsi masyarakat setempat bahwa risiko penularan Covid-19 rendah.
Kedua, tidak tersedianya fasilitas yang memadai untuk menjalankan protokol kesehatan, seperti fasilitas mencuci tangan dan menjaga jarak. Terakhir, adanya faktor pengaruh tokoh masyarakat atau pemimpin adat di suatu daerah.
"Jadi kalau pemimpin adatnya tidak mau divaksin dan memakai masker, itu akan berdampak pada masyarakatnya," ujar dia.
Satgas akan berusaha meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan daerah dengan bantuan 123 ribu duta perubahan perilaku hingga sosialisasi lewat medua iklan dan lagu. Selain itu mereka juga meminta pemerintah daerah untuk membuat program yang mendorong kepatuhan masyarakat.
Sedangkan secara nasional, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan semakin meningkat. Berdasarkan data Satgas pekan ini, skor kepatuhan memakai masker secara nasional meningkat dari sebelumnya 7,9 menjadi 8,2.
Selain itu skor kepatuhan menjaga jarak juga meningkat tipis dari sebelumnya 7,8 menjadi 7,9. Adapun, skor kepatuhan mencuci tangan juga meningkat dari 7,8 menjadi 8.
"Jadi tingkat kepatuhan masyarakat itu semakin baik dari waktu ke waktu, khususnya sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diberlakukan," kata Sonny.
Dia berharap masyarakat bisa menjaga kepatuhan terhadap prokes demi mencegah Covid-19 melonjak lagi. Apalagi saat ini aktivitas telah dilonggarkan pemerintah.
Oleh sebab itu Sonny mengimbau masyarakat melakukan skrining mandiri melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum melakukan aktivitas di luar rumah. Selain itu mereka harus menghindari makan bersama serta bepergian jika tidak memiliki keperluan yang mendesak.
"Jangan berada di ruangan tertutup lebih dari 1-2 jam, pastikan ventilasi serta sirkulasi udara bagus, serta hindari tempat yang ramai. Itu yang menjadi kunci," katanya.
Sebagai informasi, Indonesia mencatat kasus positif Covid-19 bertambah 915 orang pada Jumat (15/10). Total kasus mencapai 4.233.014 dengan 4.070.807 orang sembuh dan 142.889 orang meninggal dunia.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan