Kasus Covid-19 Bertambah 723, Peningkatan Terjadi di Jakarta- Jabar
Kementerian Kesehatan mencatat kasus Covid-19 pada hari ini, Rabu (28/10) bertambah 723 kasus. Tambahan kasus positif terbanyak berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Pada Kamis (28/10), Jakarta melaporkan tambahan kasus sebanyak 131 kasus. Tambahan kasus baru tersebut naik 24,7% dibandingkan total kasus pada hari sebelumnya.
Disusul kemudian dengan Jawa Barat yang melaporkan 111 kasus baru. Jumlah tersebut naik 30,5% dibandingkan hari sebelumnya.
Kemudian, Jawa Tengah mencatatkan tambahan 88 kasus positif atau turun 25% dibandingkan tambahan kasus Covid-19 pada kemarin.
Sedangkan, Jawa Timur terdapat 71 tambahan kasus corona atau turun 21,1% dibandingkan tambahan kasus pada Rabu lalu.
ambahan kasus hari ini diambil dengan melakukan pemeriksaan terhadap 164.229 orang. Jumlah yang diperiksa jauh lebih rendah dibandingkan pada Rabu (27/10) yakni 183.819 orang.
Dengan demikian, total orang yang diperiksa selama pandemi mencapai 30.791.978 orang.
Rasio positif harian pada Kamis (28/10) tercatat 0,44%. Jika menghitung NAAT (RT-PCR dan TCM) rasio positif menjadi 1,14% sementara jika menghitung antigen tercatat 0,09%.
Dengan tambahan 719 kasus pada hari ini maka total kasus Covid-19 sejak Maret 2020 lalu menembus 4.242.532.
Angka sembuh yang dilaporkan hari ini sebanyak 984 sehingga total kasus sembuh mencapai 4.086.759.
Kasus kematian yang dilaporkan hari ini sebanyak 34 jiwa sehingga total kasus kematian di Indonesia pun mencapai 143.333.
Dari 34 provinsi, hanya 15 provinsi yang mencatatakan tambahan korban jiwa akibat Covid-19 pada Kamis (28/10). Jawa Tengah mencatatkan tambahan kematian terbanyak, yaitu enam kasus.
Posisi Jawa tengah disusul oleh Jawa Timur dan Jawa Barat yang masing-masing melaporkan tambahan lima kasus kematian. Disusul kemudian dengan Bangka Belitung mencatat tiga tambahan kasus kematian.
Pemerintah juga melaporkan bahwa pada hari ini, jumlah penerima vaksin dosis pertama mencapai 116,62 juta orang sementara dosis kedua sebanyak 71,09 juta orang.
Saat ini, pemerintah tengah merancang kebijakan vaksinasi Covid-19 dosis penguat (booster) untuk masyarakat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun berharap, penelitian terkait vaksin booster akan selesai pada akhir tahun ini.
"Penelitian ini sedang berjalan. Diharapkan di akhir tahun bisa selesai sehingga bisa menjadi basis kita dalam mengambil kebijakan ke depan," kata Budi dalam konferensi pers daring, Selasa (26/10).
Adapun, penelitian yang tengah dilakukan ialah pencampuran vaksin. Misalnya, penggunaan vaksin dosis pertama dan kedua dengan Sinovac, sementara dosis penguat menggunakan Sinovac, AstraZeneca, atau Pfizer.
Budi memastikan, lembaga peneliti bekerja sama dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (Itagi) tengah mencari kombinasi vaksin terbaik.
Sebagai informasi, saat ini sudah ada 7 negara yang memberikan vaksin penguat ke warganya.
Budi menambahkan, pemerintah akan mengikuti saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Untuk itu, vaksin penguat akan diberikan kepada masyarakat berisiko tinggi dan pengidap defisiensi imunitas.
Adapun, masyarakat berisiko tinggi meliputi tenaga kesehatan dan lansia. Sedangkan, masyarakat yang mengalami gangguan imunitas ialah orang dengan HIV dan kanker.