Jokowi Minta Para Menteri Waspadai Potensi Lonjakan Covid-19 Pada 2022
Pandemi Covid-19 di berbagai negara masih terus mengalami peningkatan. Presiden Joko Widodo pun meminta para menteri untuk mewaspadai potensi berlanjutnya pandemi virus corona.
Untuk itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan harus menjadi instrumen utama untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, APBN harus memperkuat daya tahan ekonomi dan daya saing ekspor serta investasi.
"Waspadai tantangan kita di 2022, yakni potensi berlanjutnya pandemi dan perlambatan ekonomi dunia karena pandemi global yang belum selesai," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/11).
Para menteri pun diharapkan mempertajam belanja pemerintah. Oleh sebab itu belanja rutin dan tidak perlu harus segera dipangkas. "Geser ke belanja-belanja produktif," ujar dia.
Kepala Negara juga meminta anggaran tahun depan sudah bisa dibelanjakan mulai Januari. Untuk itu, persiapan administrasi perlu dilakukan sejak saat ini. "Kita harus menyiapkan dasar untuk pelaksanaan itu," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk mewaspadai risiko global, salah satunya adalah perlambatan ekonomi di Tiongkok. Apalagi, Indonesia mengekspor dalam jumlah besar ke Negeri Panda.
Selain itu Jokowi turut menyoroti risiko tapering off atau pengetatan stimulus di Amerika. "Betul-betul dilihat dampak dan apa harus kita siapkan," ujar dia.
Kemudian, para menteri diharapkan bisa mewaspadai dan mengantisipasi dampak inflasi global. Mantan Wali Kota Solo itu juga mewaspadai siklus commodity supercycle dan dampaknya kepada ekspor RI.
Namun, Jokowi memperkirakan surplus komoditi biasanya hanya berlangsung selama 18 bulan. "Jadi langkah antisipasi untuk itu harus diberikan dengan menguatkan industri pengelolaan yang berorientasi ekspor," ujar dia.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan masih adanya ancaman lonjakan kasus Covid-19 setelah musim liburan Natal dan Tahun Baru. Beberapa negara-negara yang memiliki empat musim, seperti Inggris, Jerman, Spanyol, Rusia, Belgia, dan Amerika Serikat saat ini sedang mengalami kenaikan kasus.
“Hari ini, kita dałam kondisi baik, tetapi bukan berarti bisa terlena. Mendekati libur natal dan tahun baru harus ekstra hati-hati,” ujar Sri Mulyani dalam CEO Networking 2021, Selasa (16/11). Sri Mulyani mengatakan,