Mulai Desember, Layanan Penyeberangan Hanya Terima E-Ticket Sesuai ID
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan aspek keselamatan perjalanan pengguna jasa ferry, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melakukan pengetatan persyaratan penyebrangan, khususnya penyeberangan dari Jawa ke Bali dan Sumatera atau sebaliknya.
Penyeberangan ke Bali dan Sumatera wajib menggunakan e-ticket Ferizy berisi data lengkap sesuai kartu identitas dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Selain itu, syarat perjalanan lainnya tetap diberlakukan seperti, menunjukkan dokumen vaksin dan hasil negatif tes Antigen atau PCR yang valid, dan ditunjukkan melalui aplikasi PeduliLindungi.
Kebijakan pengetatan syarat penyeberangan dari Jawa ke Bali dan Sumatera ini berlaku mulai 1 Desember 2021 mendatang.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan bahwa bagi pengguna jasa ferry agar mengisi data penumpang dan kendaraan dengan benar sesuai kartu identitas dan STNK saat melakukan reservasi tiket online di Ferizy.
Ketentuan ini berlaku bagi pengguna jasa di Merak di Provinsi Banten, Bakauheni di Lampung, Ketapang di Jawa Timur, dan Gilimanuk di Bali.
Untuk proses Check In, pengguna jasa diminta agar menyiapkan dokumen e-ticket berisi data lengkap dan kartu identitas masing-masing penumpang, di mana akan dilakukan verifikasi data oleh petugas di pelabuhan.
"Sesuai aturan, penumpang yang berhak atas santunan asuransi adalah penumpang yang terdata sesuai tanda identitas yang sah juga," kata Shelvy dalam siaran pers, Minggu (21/11).
Dalam setiap perjalanan ferry, pengguna jasa diimbau agar membeli tiket secara mandiri melalui www.ferizy.com atau aplikasi Ferizy dan Sales Channel resmi Ferizy, yaitu Gerai Alfamart dan Agen BRILink.
Dalam proses pengisian data agar mengisi identitas diri dan kendaraan secara lengkap sesuai KTP dan STNK.
Juga, pastikan seluruh jumlah penumpang dalam kendaraan terdata di dalam tiket.
Hal itu guna memastikan calon penumpang terdata dengan baik dan benar di dalam data manifest kapal.
Shelvy mengatakan, jika pengguna jasa hanya melampirkan QR code tanpa data perjalanan, serta e-ticket tidak mencantumkan identitas diri, jumlah penumpang, golongan kendaraan, dan nomor polisi kendaraan sesuai dengan kartu identitas dan STNK, maka tidak akan dilayani di loket.
Sementara itu, selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa - Bali hingga 29 November 2021, ASDP tetap mengimbau kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan, khususnya di Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, agar melakukan reservasi tiket online secara mandiri via Ferizy.
Mereka juga dihimbau mematuhi syarat perjalanan yang ditetapkan termasuk menunjukkan data vaksin dan antigen/PCR di Aplikasi PeduliLindungi.
Pelaku perjalanan penyeberangan juga wajib menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama dan hasil negatif Rapid Test PCR yang berlaku 3x24 jam atau Antigen yang berlaku 1x24 jam.
Di masa PPKM saat ini, pengecualian diberikan kepada pengguna jasa 12 tahun ke bawah yang dibebaskan menunjukkan kartu vaksin.
Juga, pengguna jasa dengan kondisi kesehatan khusus ataupun komorbid dengan melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.
Sesuai dengan surat edaran (SE) Menteri Perhubungan No. 94, SE Satgas Covid No 22, dan Imendagri No 57, bagi pengemudi kendaraan logistik juga diberikan pengecualian, jika sudah vaksin dua kali maka syarat hasil negatif antigen berlaku 14x24 jam sebelum masuk pelabuhan.
Sedangkan, jika sudah vaksin satu kali maka hasil negatif antigen berlaku 7x24 jam sebelum masuk pelabuhan.
Jika belum vaksin, maka wajib melampirkan hasil negatif antigen 1 x 24 jam sebelum masuk pelabuhan.
"Mohon pastikan syarat perjalanan ini sudah disiapkan lengkap saat akan berangkat dari rumah," kata dia.