Satgas Waspadai Libur Nataru Jadi Momen Krusial Lonjakan Covid-19
Pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat perlu berupaya mencegah lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Natal dan tahun baru 2022 atau nataru. Hal ini mengingat ada risiko besar setelah periode libur panjang.
Berdasarkan hasil analisis Satgas Covid-19, tiga kali periode libur panjang pada 2020 dan 2021 menyebabkan lonjakan kasus positif. Momen libur yang dimaksud adalah Idul Fitri 2020, libur kolektif Maulid Nabi dan Natal 2020, serta libur Idul Fitri 2021.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, momen libur panjang kerap dimanfaatkan masyarakat dengan bepergian ke luar rumah dan mengunjungi sanak saudara serta kerabat. Kegiatan ini seringkali mengurangi kedisiplinan protokol kesehatan.
“Tak heran jika kemampuan Covid-19 menyebar ke lebih banyak orang dalam waktu bersamaan dapat terjadi,” ujarnya, dikutip dari situs Covid19.go.id, beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan terpisah, Wiku mengatakan, pemerintah pusat sampai dengan tingkat daerah serta berbagai pihak lain akan berkolaborasi untuk mencegah terulangnya lonjakan kasus. Mengingat, saat ini kondisi kasus Covid-19 di Indonesia semakin terkendali.
“Bijaknya kita menghargai pencapaian dengan tetap mempertahankan perkembangan kasus yang baik ini, bukan malah sebaliknya yakni bersikap lengah dan lalai,” katanya.
Satgas Penanganan Covid-19 melansir, ada lima strategi yang dilakukan demi mencegah lonjakan kasus positif virus corona pada libur perayaan Natal dan tahun baru 2022.
Disiplin Prokes 3M
Semua pihak harus tetap menjalankan protokol kesehatan 3M secara komprehensif dan konsisten, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun. Dengan kata lain, jangan melaksanakan 3M secara terpisah-pisah karena prokes ini saling melengkapi satu sama lain.
Vaksinasi
Pemerintah terus menyuarakan agar masyarakat menyegerakan vaksinasi Covid-19. Melalui vaksinasi maka antarindividu dapat saling melindungi.
Inisiatif Testing atau Pengobatan
Seseorang dianjurkan berinisiatif melakukan testing dan menjalani pengobatan jika memang merasakan gejala mirip Covid-19. Hal ini bertujuan mencegah penularan. Dengan terdeteksi lebih cepat justru dapat meningkatkan peluang kesembuhan.
Analisis Risiko
Beberapa aspek yang penting diperhatikan adalah sirkulasi udara dan durasi kegiatan. Masyarakat diimbau agar memilih kegiatan di luar ruangan dengan durasi yang lebih singkat. Selain itu, masyarakat juga perlu mempertimbangkan urgensi untuk bepergian, khususnya bagi mereka yang sedang tidak fit.
Dukung Kebijakan Pemerintah
Pada masa pandemi ini masyarakat diminta adaptif dengan penerapan kebijakan gas dan rem yang ada. Sikap ini perlu ditunjang dengan kedisiplinan agar kebijakan dapat berdampak optimal.
“Jadikan momen libur panjang sebagai tantangan kolektif, tantangan Indonesia untuk segera terbebas dari pandemi Covid-19. Kita bersama cegah lonjakan kasus atau gelombang kasus baru lain,” kata Wiku.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan