Satu Orang Meninggal Dunia dan 41 Terluka Akibat Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) memakan korban jika. Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar mengatakan satu orang meninggal dunia akibat letupan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Selain itu 41 orang mengalami luka bakar akibat lahar panas yang dimuntahkan Semeru. Mereka telah dievakuasi ke Puskesmas Penanggal untuk menjalani perawatan.
Sedangkan beberapa korban dengan luka bakar serius dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Haryoto Lumajang, Rumah Sakit Bhayangkara, dan RSUD Pasirian.
“Di Puskesmas Penanggal tersisa kurang lebih 10 orang,” kata Indah secara virtual dalam konferensi pers yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (4/12) dikutip dari Antara.
Dia juga mengatakan masih ada 10 orang yang belum bisa dievakuasi dari Dusun Curah Kobokan. Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Hal ini lantaran jalan akses yang digunakan petugas terhalang lumpur. “Mobil tidak bisa masuk lokasi karena lumput setinggi lutut kaki,” ujar Indah.
Sedangkan Direktur RSUD Pasirian dr Wawan Arwijanto mengatakan pihaknya tengah merawat 16 korban luka. Sebanyak 9 orang menderita luka bakar di atas 50%, sedangkan 6 orang mengalami luka bakar ditambah trauma inhalasi.
“Satu orang mengalami trauma di kepala,” kata Wawan dalam pesan singkatnya kepada Katadata.co.id, Sabtu (4/12).
Sedangkan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka mengatakan Sebagian korban guguran awan panas Semeru mengalami luka bakar. Ia telah menginstruksikan seluruh puskesmas yang ada di sekitar lokasi bencana mempersiapkan layanan kesehatan.
Sedangkan Kemenkes akan memberikan bantuan perawatan ke Lumajang. Tim Pusat Krisis Kemenkes bersama BNPB berangkat pada malam ini untuk mengantarkan bantuan logistik berupa tenda, masker kain, masker medis, hingga hand sanitizer.
“Lalu masker N95, sarung tangan, hingga salep luka bakar dikirimkan ke lokasi pada malam ini,” ujar Eka.