Jokowi Cerita Vaksin AstraZeneca Diterima Masyarakat karena Kiai NU
Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi terhadap para pemuka agama yang bergabung di dalam Nahdlatul Ulama (NU). Ini lantaran para kiai dan ulama NU ikut berperan dalam melancarkan program vaksinasi Covid-19.
Jokowi lalu menceritakan peran kiai NU dalam memacu vaksinasi dengan AstraZeneca. Presiden Joko Widodo mengatakan awalnya vaksin tersebut sempat ditolak masyarakat.
"Begitu keluar yang namanya vaksin astrazeneca, banyak daerah yang tidak mau mengambil," kata Jokowi dalam Pembukaan Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12).
Padahal, stok vaksin asal Inggris itu tengah melimpah. Namun, saat itu para kiai NU dari Jawa Timur menelepon Jokowi untuk meminta vaksin AstraZeneca.
Mendengar hal itu, Jokowi segera bertolak ke Jawa Timur untuk menyaksikan para kiai berkumpul dan menerima vaksin AstraZeneca. Sejak saat itu, berbagai daerah mau menerima pasokan vaksin AstraZeneca.
"Semua daerah satu persatu mau, mau, mau. Inilah pengaruh para ulama dan kiai dalam mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Saat ini, pemerintah terus meningkatkan capaian vaksinasi. Hingga Rabu (22/12), vaksin Covid-19 sudah disuntikkan kepada 263 juta masyarakat. Capaian vaksinasi dosis pertama mencapai 73,4% dari target, sementara dosis kedua mencapai 51,8% dari target.
Menurutnya, vaksinasi merupakan pekerjaan yang sangat rumit. "Sangat kompleks. Membawa vaksin ke tempat yang sangat sulit di atas gunung, ke pulau kecil dengan perahu, dengan motor membawa box pendingin," kata Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu berharap, vaksinasi bisa mencapai 70% dari total masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19.
Vaksinasi covid-19 secara nasional hingga Selasa (21/12) telah mencapai 263,26 juta dosis vaksin. Rinciannya, vaksinasi dosis 1 telah diberikan sebanyak 152,88 juta dosis, 107,89 juta untuk dosis 2 dan sebanyak 2,5 juta dosis lainnya untuk vaksinasi gotong royong.