TNI AU Akan Beli 30 Pesawat Tempur dari AS dan Perancis
TNI Angkatan Udara memastikan akan membeli pesawat tempur generasi 4,5, yakni Dassault Rafale buatan Perancis dan F-15 EX buatan Amerika Serikat.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan saat ini TNI AU sudah memiliki pesawat F-16 dan Sukhoi buatan Rusia. Namun, pihaknya mengaku membutuhkan pesawat generasi 4,5 dengan kategori medium ke atas. TNI AU akhirnya memilih Rafale dan F-15 EX buatan AS.
"Ini juga hasil pemikiran dari Kementerian Pertahanan," kata Marsekal Fadjar, dikutip dari Antara, Rabu (22/12).
Fadjar mengatakan TNI akan membeli sekitar 30 unit pesawat atau dua sampai tiga skuadron. Ia menceritakan sudah bertemu dengan tim F-15 EX untuk membicarakan soal pembelian ini. Menurutnya, unit pertama baru akan tersedia pada 2027 mendatang.
Menurut Fadjar, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah memberikan penjelasan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas mengenai anggaran pengadaan pesawat tempur yang akan digunakan hingga 30-40 tahun ke depan.
"Di dalam renstra memang tidak ada, ini memang buah pikiran dan Pak Menhan dengan masukan dari kami juga," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan sudah lebih dulu mengumumkan akan memboyong dua unit pesawat Airbus A400M dalam konfigurasi tanker dan transport.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan A400M adalah pesawat dengan banyak manfaat yang akan sangat meningkatkan kemampuan taktis udara-ke-udara TNI Angkatan Udara.
Pesawat ini akan memainkan peran kunci dalam misi utama lainnya termasuk terjun payung dan transportasi kargo berat. “Pesawat A400M bisa dikembangkan untuk pemadam kebakaran. A400M akan menjadi aset nasional dan landasan misi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, di luar kemampuan taktis dan udara-ke-udara,” katanya.
Michael Schoellhorn, CEO Airbus Defense and Space, mengatakan kontrak dengan Kemenhan akan berlaku efektif pada 2022. Dengan minat Indonesia ini, saat ini ada 10 negara yang menggunakan pesawat A400M. Perjanjian kontrak dengan Indonesia tersebut mencakup paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap. Letter of Intent juga ditandatangani untuk akuisisi empat pesawat A400M tambahan di masa depan.