Faktor Pendorong dan Dampak Urbanisasi bagi Desa dan Kota
Maraknya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi magnet bagi penduduk untuk berdatangan mencari pekerjaan dan sebagian ada yang memutuskan untuk menetap. Hal ini sering disebut dengan urbanisasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian urbanisasi adalah perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa ke kota.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Pergerakan orang dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi.
Pemindahan itu sendiri dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu migrasi dan mobilitas. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal secara permanen di kota. Sementara itu, mobilitas berarti pergerakan orang-orang yang hanya sementara atau permanen.
Perpindahan penduduk ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti informasi di media massa, impian pribadi, kebutuhan ekonomi putus asa, dan sebagainya.
Faktor yang Memengaruhi Urbanisasi
Di Indonesia, persoalan urbanisasi sudah dimulai dengan digulirkannya beberapa kebijakan pada masa orde baru. Pertama, adanya kebijakan ekonomi makro (1967-1980), di mana kota sebagai pusat ekonomi. Kedua, kombinasi antara kebijaksanaan substitusi impor dan investasi asing di sektor manufaktur, yang justru memicu polarisasi pembangunan terpusat pada metropolitan Jakarta.
Ketiga, penyebaran yang cepat dari proses mekanisasi sektor pertanian pada awal dasawarsa 1980-an, yang menyebabkan kaum muda dan para sarjana, enggan menggeluti dunia pertanian atau kembali ke daerah asal.
Faktor penyebab adanya urbanisasi adalah karena adanya faktor utama yang klasik yaitu kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama ini melahirkan dua faktor penyebab adanya urbanisasi yaitu:
1. Faktor Penarik Urbanisasi
Alasan orang desa melakukan urbanisasi atau pindah ke kota didasarkan atas beberapa alasan, yaitu:
- Lahan pertanian yang semakin sempit.
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa.
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa, misalnya sarana hiburan yang belum memadai.
- Diusir dari desa asal, sehingga ke kota menjadi tujuan.
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota lebih tinggi.
- Melanjutkan sekolah, karena di desa fasilitas atau mutunya kurang.
- Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan.
- Kebebasan pribadi lebih luas.
- Adat atau agama lebih longgar.
2. Faktor Pendorong Urbanisasi
Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor pendorong timbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya adalah:
- Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis atau tidak mengalami perubahan dalam kurun waktu yang sangat lama. Hal ini bisa terjadi karena adat istiadat yang masih kuat atau pun pengaruh agama.
- Keadaan kemiskinan desa yang seakan–akan abadi.
- Lapangan kerja yang hampir tidak ada karena sebagian besar hidup penduduknya hanya bergantung dari hasil pertanian.
- Pendapatan yang rendah yang di desa
- Keamanan yang kurang.
- Fasilitas pendidikan sekolah atau pun perguruan tinggi yang kurang berkualitas.
Dampak Urbanisasi
Urbanisasi yang terjadi dalam jumlah yang masif tentunya bisa memberikan sebuah dampak yang sangat berbahaya bagi kota yang dikunjungi dan desa yang ditinggalkan. Di bawah ini adalah beberapa dampak urbanisasi secara umum yang perlu Anda ketahui:
Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi bagi Desa
Urbanisasi dapat berdampak positif bagi desa (daerah asal), yaitu meliputi:
- Desa yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dapat dikurangi dengan adanya urbanisasi.
- Semakin meningkatnya kesejahteraan penduduk desa karena kaum urban yang mengirimkan uang dan hasil pekerjaannya kepada keluarganya.
- Mendorong terjadinya pembangunan desa secara massif karena adanya transfer pengetahuan bagaimana memajukan sebuah desa.
- Berkurangnya jumlah pengangguran di pedesaan.
Sementara itu dampak negatif urbanisasi bagi desa adalah sebagai berikut:
- Penduduk setempat mengalami kekurangan sumber daya manusia untuk bisa mengolah sumber daya alam yang ada karena sebagian besar penduduknya pindah ke kota, terutama anak muda.
- Kehilangan tenaga kerja yang memiliki potensi bagus dan berkualitas, seperti para lulusan sarjana (strata-1) yang memutuskan untuk tinggal di perkotaan.
- Gaya hidup yang dibawa ke pedesaan yang tidak sesuai dengan norma setempat dapat berkembang sehingga mempengaruhi kehidupan di desa.
Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi bagi Kota
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
- Kota menjadi agen modernisasi dan perubahan sehingga bisa ditiru melalui program desa untuk memajukan kawasan pedesaan.
- Kebutuhan jumlah tenaga kerja di perkotaan terpenuhi.
- Bertambah banyaknya tenaga kerja yang berpotensi, berkualitas dan penuh daya kreasi atau keterampilan.
Pertambahan penduduk kota yang begitu cepat akan menyulitkan kemampuan daya dukung kotanya sehingga urbanisasi dapat berdampak pada munculnya sejumlah permasalahan di daerah perkotaan, yaitu meliputi:
- Semakin sulit tersedianya lahan kosong karena ledakan jumlah penduduk di perkotaan akibat urbanisasi.
- Meningkatnya jumlah pengangguran di perkotaan, terutama bagi penduduk asli perkotaan yang tidak memiliki keterampilan serta pendidikan yang cukup.
- Banyak Daerah Aliran Sungai (DAS) yang beralih fungsi menjadi pemukiman warga dan kawasan industri yang ilegal.
- Menyebabkan semakin banyaknya tunawisma, tuna sosial dan gubuk-gubuk liar di kota.
- Menyebabkan kemacetan lalu lintas dan polusi udara yang semakin meningkat dikarenakan bertambahnya kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.
- Menyebabkan semakin meningkatnya tindakan kriminal seperti perjudian, perampokan, pencurian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
- Meningkatnya pengembangan industri di kota dapat menyebabkan lingkungan pemukiman sekitar industri menjadi kumuh dan tidak layak huni serta tidak sehat karena menghasilkan bahan industri yang harus dibuang.